Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapsel. Satu prestasi yang baik bagi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan. Peningkatan kelulusan siswa masuk jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2022 meningkat jauh dibanding tahun sebelumnya.Peningkatan kelulusan ini juga membuat sekolah ini semakin diminati pendaftar siswa baru.
"Alhamdulillah tahun 2022 ini jumlah siswa masuk perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN lulus sebanyak 20 orang. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2021 lalu hanya 6 orang," kata Kepala Sekolah MAN 1 Angkola Barat, Salamat Siregar melalui Tata Usahanya, Safri, Kamis (21/4/22).
Dikatakan, beberapa tahapan dilakukan dalam proses perenkingan nilai siswa yang eligible, pendaftaran KIP-kuliah dan proses pendaftaran SNMPTN Tahun 2022 yang mulai dibuka pada Senin 14 Februari 2022 hingga 28 Februari 2022 lalu.
Pada Selasa, 29 Maret 2022 merupakan hari yang sangat mendebarkan dan ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa peserta seleksi SNMPTN 2022, karena hasilnya telah diumumkan.
"Setelah melewati proses pengecekan satu persatu pada akun LTMPT siswa masing-masing, Alhamdulillah 20 Siswa lulus ke perguruan tinggi secara menyebar,"katanya.
Harapannya bagi anak-anak yang belum lulus agar terus berjuang dan berusaha pada kesempatan melalui jalur ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) Seleksi Bersama Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBNMPTN) dan jalur Mandiri.
"Alhamdulillah ini adalah pencapaian yang luar biasa bagi anak-anak hebat SMAN 1 Angkola Barat tentunya memungkinkan bertambah pada jalur UTBK SBNMPTN yang sedang berjalan,"katanya.
Sekolah yang berlokasi tak jauh dari pasar Sitinjak, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan sebelumnya hanya menjadi pilihan kedua akibat orang tua dan siswa lebih memilih anaknya bisa sekolah di kota pelajar pusat kota Padangsidimpuan. Anak-anak lulusan SMP dari daerah ini biasanya mendaftar ke sejumlah sekolah favorit di kota Padangsidimpuan seperti ke SMKN 1 Padangsidimpuan, MAN Padangsidimpuan, dan SMAN Padangsidimpuan. Namun perlahan perubahan terjadi seketika sekolah di pelosok mulai berbenah dengan kurikulum standar nasional. Siswa keluaran dari sekolah pelosok tidak lagi bisa dipandang remeh hal ini dibuktikan lulusannya bisa berkompetensi di SNMPTN maupun UTBK SBNMPTN.
Dibarengi peningkatan kualitas dan didukung sarana dan prasarana yang memadai serta kompetensi tenaga pengajar. Sekolah ini mulai berkompetisi dengan sekolah lainnya.
Kekurangan RKB
Semakin adanya peningkatan kualitas sekolah ini lantas menambah minat warga sekitar mendaftarkan anaknya sekolah di daerah sendiri. Selain dekat dari rumah kost biaya sekolah akan lebih sedikit dibandingkan sekolah ditempat jauh yang harus mengeluarkan biaya transportasi.
"Sekolah ini mulai diminati pendaftar terus meningkat. Jumlah siswa bertambah membuat ruang kelas baru kurang. Saat ini siswa terpaksa menggunakan perpustakaan menjadi ruang kelas,"katanya.
Untuk mengatasi kekurangan kelas baru pihaknya berharap adanya perhatian pemerintah untuk mengalokasikan anggaran pembangunan ruang kelas baru (RKB). Ruang kelas baru tersebut akan menjadi solusi kekurangan ruangan belajar bagi siswa sekolah tersebut.
"Dalam delapan tahun ini ada satu hal yang kita butuhkan yaitu ruang kelas baru. Kita punya lahan kosong untuk perluasan, seandainya ada pembangunan kelas baru,"katanya.
Menurutnya sekolah SMAN 1 Angkola Barat ini hanya mempunyai 14 ruang kelas sementara rombongan belajar (rombel) 16 artinya sekolah membutuhkan minimal 2 ruang kelas baru.