Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Panyabungan. Ketua Panitia Khusus DPRD Mandailing Natal (Madina) tentang PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) terkait tragedi 25 Januari 2021, Dodi Martua, menyangkan insiden kemarin tanggal 24 April 2022 kembali terjadi di wilayah kerja PT SMGP.
Dodi menilai Menteri ESDM RI harus bertanggungjawab atas semburan lumpur yang diikuti dengan keluarnya H2S di area pengeboran Pad T milik PT SMGP di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi yang mengakibatkan 21 orang di larikan ke RSUD Panyabungan.
"Insiden ketiga kali ini tidak akan terjadi jika kementerian ESDM dapat melakukan dengan baik fungsi pembinaan dan pengawasan. Maka untuk itu seharusnya kementerian ESDM bertanggung jawab terhadap insidennyang terjadi di wilayah PT SMGP,” pinta Dodo di gedung DPRD Madina, Senin (25/4/2022).
Dodi yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat Mandailing Natal mengatakan, insiden yang terjadi berulang-ulang tentunya akan membuat kita makin ragu akan keamanan dan keselamatan usaha panas bumi, dan seharusnya selaku pembina dan pengawasan usaha Panas Bumi di Indonesia Kementerian ESDM harus dapat menjamin keselamatan masyarakat atas aktivitas usaha panas bumi.
“Kalau kejadian menyebabkan korban masyarakat terjadi berulang-ulang dan tidak ada upaya perbaikan baik terhadap SOP ataupun Keselamatan dan Kesehatan Kerja, ini sama saja membiarkan masyarakat menjadi korban terus menerus, Untuk itu Kementerian ESDM harus konsisten dalam menegakkan aturan terhadap pemberlakuan sanksi terhadap PT SMGP,” ujarnya
Dodi berharap Kementerian ESDM jangan lagi hanya sebatas mengeluarkan rekomendasi saja, yang nyatanya tidak digubris oleh PT SMGP terbukti masih terjadi lagi kejadian serupa.
“Demi keberlangsungan usaha panas bumi di Mandailing Natal dan adanya jaminan keselamatan masyarakat, Kementerian ESDM harus transparan dan konsisten tegakkan aturan dengan memberikan sanksi kepada PT SMGP,” katanya.
Sementara Direkrat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi melalui Nomor : T-1365/WK.04/DEP.T/2022 Tanggal 24 April 2022 bersifat Segera, prihal, penghentian sementara kepada Presiden Direktur PT Sorik Marapi Geothermal Power sudah dilayangkan.
“Sehubungan dengan kejadian berbahaya berupa semburan liar (blow out) pada kejadian pengeboran sumur T-12 dilapangan panas bumi Sorik Marapi tanggal 24 April 2022 serta mempertimbangkan aspek keselamatan dan pengelolaan lingkungan panas bumi, bersama ini kami instruksikan untuk dilakukan penghentian sementara sebagian kegiatan/aktivitas PT Sorik Marapi Geothermal Power di lapangan panas bumi WKP Sorik Marapi meliputi kegiatan pengeboran dan uji air sumur panas bumi sampai dengan waktu yang belum di tentukan,” sebut Direktur Panas Bumi/Kepala Inspektur Panas Bumi, Haris.