Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga sawit tertinggi di tingkat petani Sumatra Utara (Sumut) pekan ini anjlok hingga Rp 1.555 ke level Rp 2.100/kg dari pekan lalu Rp 3.655/kg. Anjloknya harga TBS masih dipengaruhi larangan ekspor minyak goreng sawit (MGS) dan bahan bakunya.
Karena harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di pasar internasional justru naik. Hari ini, CPO dibanderol di level RM 6.477/ton atau melonjak 1,20%. Padahal pekan lalu harganya masih berkisar RM 6.183/ton.
Secara rinci, harga TBS di 15 daerah penghasil sawit di Sumut pekan ini yakni:
1. Langkat Rp 1.850 dari sebelumnya Rp 3.050/kg
2. Deli Serdang Rp 1.800 dari sebelumnya Rp 3.150/kg
3. Serdang Bedagai Rp 2.000 dari sebelumnya Rp 3.290/kg
4. Simalungun Rp 1.700 dari sebelumnya Rp 3.340/kg
5. Batubara Rp 1.650 dari sebelumnya Rp 3.100/kg
6. Asahan Rp 1.750 dari sebelumnya Rp 3.100/kg
7. Labuhanbatu Utara Rp 1.600 dari sebelumnya Rp 3.150/kg
8. Labuhan Batu Rp 2.000 dari sebelumnya Rp 3.250/kg
9. Labuhanbatu Selatan Rp 2.050 dari sebelumnya Rp 3.350/kg
10. Padanglawas Utara Rp 2.080 dari sebelumnya Rp 3.450/kg
11. Padanglawas Selatan Rp 1.700 dari sebelumnya Rp 3.655/kg
12. Tapanuli Selatan Rp 2.000 dari sebelumnya Rp 3.100/kg
13. Tapanuli Tengah Rp 2.030 dari sebelumnya Rp 3.150/kg
14. Mandailing Natal Rp 2.000 dari sebelumnya Rp 3.550/kg
15. Pakpak Bharat Rp 2.000 dari sebelumnya Rp 3.100/kg
Untuk harga rata-rata TBS di daerah penghasil sawit pekan ini juga anjlok ke kisaran Rp 1.700 hingga Rp 2.050 dari pekan lalu Rp 3.050 hingga Rp 3.655/kg.
Sesuka Hati
Menurut Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, harga TBS di daerah penghasil yang 'terjun bebas' ini karena pihak pabrik kelapa sawit (PKS) langsung berbuat sesukanya.
"PKS benar-benar tidak terkontrol. Bahkan kalaupun jika seperti kabar sebelumnya bahwa CPO yang dilarang, kan belum berlaku. Nah, Dirjen sudah klarifikasi jika yang dilarang minyak goreng dan bahan bakunya. Tapi mereka (PKS-red) tetap saja menerapkan harga sesukanya," katanya, Rabu (27/4/2022).
Gus mengatakan, petani sangat berharap jika kondisi ini segera ditangani pemerintah. Karena ada jika dibiarkan terus, maka harga TBS mungkin akan anjlok lebih dalam lagi pekan depan. Padahal, petani sudah menunggu untuk mendapatkan harga di atas Rp 3.000/kg. Namun saat ini hancur lebur. Bahkan di hari Minggu dan Senin, ada petani yang mendapatkan harga hanya Rp 1.000 hingga Rp 1.100/kg.