Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sekitar 40 orang karyawan PT Wahana Graha Makmur di Desa Lae Mungkur, Kecamatan Sidiangkat, Dairi, mengadukan persoalan kekurangan pembayaran upah kepada Kadis Tenaga Kerja Sumut, Baharuddin Siagian, Rabu (27/04/2022).
Sebagian di antaranya nangis-nangis. Para karyawan meminta Kadis Baharuddin Siagian menyelesaikan persoalan antara mereka dengan manajemen PT Wahana. Dia mengaku dirinya dan rekan-rekannya telah ditelantarkan manajemen.
Mereka meminta agar manajemen Wahana dihadirkan saat itu juga untuk melunasi kekurangan pembayaran upah. Ada 87 orang lagi yang belum menerima kekurangan upah.
Salah satu karyawan, Buliher Siahaan mengatakan telah lama memperjuangkan tuntutan pembayaran kekurangan upah mulai tahun 2019-2021 tersebut. Rata-rata nilai kekurangan upah per orang adalah Rp 15 juta.
Tuntutan mereka diperkuat dengan terbitnya penetapan kekurangan upah 183 karyawan PT Wahana oleh UPT Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah III Disnaker Sumut tanggal 9 Februari 2022.
Namun perusahaan sampai saat ini, ungkap Buliher, belum membayarkan, kecuali kepada 96 karyawan. Malah 87 karyawan yang terus menuntut, diskorsing manajemen alias tak diijinkan masuk kerja.
Karena itu, sebut Buliher, 87 karyawan merasa telah ditelantarkan perusahaan. Bahkan, lanjut Buliher, pembayaran THR saat ini tidak jelas. "Kami sudah ke Disnaker Dairi, tapi mereka bilang masalah bukan wewenang mereka," kata Buliher.
Kemudian mereka juga sudah mengadu ke UPT Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah III Disnaker Sumut di Pematangsiantar, juga belum membuahkan hasil.
"Itulah makanya kami datang kemari karena tidak tahu lagi mau kemana mengadu, kami dipermainkan, ditelantarkan," ujar Buliher, yang juga ditimpali teman-temannya.
Karyawan yang didominasi 'emak-emak' itu mendesak Bahar yang datang menemui mereka, agar menyelesaikan tuntutan saat itu juga. Mereka bahkan terus mendebat Bahar. Tampak juga beberapa anak-anak ikut hadir.
"Anakku tiga bulan kutinggalkan di rumah, nggak ada duit beli susu, padahal mau hari raya, nggak tahu lagilah. Tolong kami pak," kata salah seorang emak-emak sambil meneteskan air mata.
Meski sudah dijelaskan Bahar bahwa pihaknya berkomitmen membela karyawan, namun tetap saja mereka tak berterima. Mereka terus bertahan dan akan menginap di Kantor Disnaker.
"Apa hasil yang mau kami bawa pulang pak?. Kami tak mau lulang sebelum ada hasil. Hadirkan di sini perusahaan," teriak karyawan kompak.
Bahar yang sebelumnya juga telah menerima perwakilan karyawan di ruang kerjanya, menjelaskan komitmen pihaknya menyelesaikan permasalahan yang dialami karyawan.
"Namun tidak begitu saja, semua ada prosesnya. Itu tetap harus kami jalankan karena ini instansi yang memang harus juga prosedural, tertib administrasi juga," kata Bahar.
Ia menegaskan sangat memahami apa yang dirasakan para karyawan. Bahkan Bahar langsung menginstruksikan stafnya menyurati pihak PT Wahana agar hadir pada Kamis 28 April 2022 untuk menyelesaikan tuntutan karyawan.
"Karena itu kita minta karyawan bersabarlah. Kami komit persoalan ini segera selesai," kata Bahar, mantan Kadis Pemuda dan Olahraga itu kepada wartawan.