Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Cilegon. Antrean panjang kendaraan pemudik di Pelabuhan Merak, Banten, sudah terjadi sejak kemarin sore hingga siang ini. Polisi mengungkap penyebab para pemudik terjebak macet berjam-jam di jalan tol dan jalur arteri untuk sampai ke pelabuhan.
Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono mengatakan pihaknya dalam tiga hari terakhir telah menganalisa penyebab utama kemacetan itu. Analisa itu terlebih dahulu didasarkan pada pola pengaturan lalu lintas di jalur darat agar kendaraan tak menumpuk dan antre lama di pelabuhan.
"Kami di Polres Cilegon sudah tiga hari ini menganalisa penyebab kepadatan hari ini maupun 2 hari belakangan. Kami di kepolisian sudah memaksimalkan pengaturan lalu lintas maupun pelayanan terhadap pemudik," kata Sigit saat berbincang dengan detikcom, Jumat (29/4/2022).
Sigit mengatakan ada 2 permasalahan krusial yang berimbas pada kemacetan panjang di jalur arteri dan tol yang mengarah ke Pelabuhan Merah. Kedua masalah itu adalah lambatnya pengurusan Surat Izin Berlayar (SIB) yang dikeluarkan oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) selaku regulator dan tidak maksimalnya penerapan tiket online yang dikelola oleh PT ASDP selaku pengelola pelabuhan.
"Pertama, kemarin kami dari kepolisian sampai harus intervensi soal penambahan jumlah kapal dari 32 menjadi 40, hari ini bahkan 42. Itu kami pantengin terus, kemudian masalah SIB ini lambat dikeluarkan sehingga kapal yang mau beroperasi itu kan harus ada SIB-nya, kapal sudah siap tapi izinnya belum keluar ini yang menjadi salah satu penyebabnya," ucapnya.
Gara-gara telatnya pengurusan SIB itu, kapal yang hendak memuat penumpang mengalami keterlambatan padahal posisi kapal siap beroperasi. Regulasi terkait SIB ada di BPTD, kewenangan SIB ini sebelumnya dipegang oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) di bawah naungan Ditjen Perhubungan Laut.
Dia juga menyoroti soal kurang maksimalnya pelayanan tiket online saat pemudik sampai di pintu masuk pelabuhan. Menurutnya, gerbang pelabuhan bisa terbuka apabila penumpang men-scan barcode tiket, tapi yang terjadi di lapangan ada keterlambatan saat scan barcode tiket tersebut.
Sigit menyebut PT ASDP juga dinilai kurang persiapan mengantisipasi lonjakan penumpang. Harusnya, kata dia, PT ASDP menambah petugas untuk melakukan scan dengan alat scanner portable seperti di tol.
"Kalau tiket online pesawat kan jelas, beli milih kapal, jadwal terbang jam berapa masuk bandara, sudah. Kalau ini penumpang sudah mengantongi tiket misalnya, tapi kemudian pas di loket masuk pelabuhan ada yang kadang error dan ini memperlambat arus masuk kendaraan ke pelabuhan. Mestinya ASDP menyediakan petugas tambahan," ujar Sigit.
"Kemarin Kapolda sampai harus meminta penambahan kapal dan kami di Cilegon ini harus mengintervensi agar terbitnya SIB ini bisa cepat sehingga operasional kapal untuk bongkar muat ini tidak memakan waktu lama," imbuhnya.(dtc)