Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ukraina mengumumkan pihaknya telah menenggelamkan kapal perang milik Rusia di dekat Pulau Ular atau Pulau Zmiinyi di Laut Hitam. Laporan itu disampaikan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Ukraina pada Sabtu (7/5) lalu.
Dilansir kantor berita AFP, Minggu (8/5/2022) dalam pernyataan yang disampaikan, Kemenhan Ukraina mengatakan sebuah drone bersenjata telah menghancurkan sebuah kapal pendarat kelas Serna dan sebuah sistem pertahanan rudal di pulau kecil yang kini berada di bawah kendali Rusia.
Kemenhan Ukraina juga merilis rekaman di media sosial berwarna hitam putih yang menunjukkan apa yang tampak seperti ledakan di atas pesawat ringan dengan puing-puing yang jatuh.
"Parade tradisional armada Laut Hitam Rusia pada 9 Mei tahun ini akan diadakan di dekat Pulau Ular - di dasar laut," tambah Kemenhan Ukraina.
Militer mengatakan dalam pernyataan terpisah di media sosial bahwa serangan drone Bayraktar juga telah menghancurkan sistem anti-pesawat Tor-M2 yang dikirim ke pulau itu.
Belum ada tanggapan resmi dari pihak Rusia terkait klaim Ukraina tersebut.
Diketahui pulau Zmiinyi, atau yang dalam bahasa setempat disebut Pulau Ular itu berada di Laut Hitam. Pulau Ular berukuran kurang lebih 16 hektare yang berada 300 km barat dari Krimea.
Pulau Ular sempat jadi sorotan setelah Ukraina dan Rusia masing-masing punya klaim berbeda terkait kondisi 13 tentara penjaga di sana pada awal invasi. Ukraina menyebut para tentaranya yang gugur disana sebagai pahlawan dan memberikan penghargaan setelah menolak perintah Rusia untuk menyerahkan diri.
Pada awal Mei lalu, Ukraina juga melaporkan bahwa sejumlah drone berhasil menghancurkan dua kapal patroli Rusia, yang juga di dekat pulau Ular.
Pos terdepan di Pulau Ular itu menjadi simbol perlawanan Ukraina setelah aksi saling klaim di awal invasi terjadi. Kala itu tentara Ukraina yang berjaga disebut menolak permintaan kapal perang Rusia Moskva untuk menyerah.
Kemudian pada pertengahan April lalu, kapal Moskva dilaporkan tenggelam di Laut Hitam, Rusia mengklaim penyebabnya akibat ledakan di dalam kapal.
Sementara Ukraina dan Amerika Serikat mengatakan kapal perang itu terkena rudal.(dtc)