Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Ukraina. Militer Ukraina baru-baru ini merilis video di mana tayangannya diklaim adalah kapal perang Rusia dirusak oleh drone buatan Turki, Bayraktar TB2. Seperti diberitakan, Bayraktar TB2 termasuk drone tempur yang sangat diandalkan oleh Ukraina.
Kapal perang itu jenisnya landing ship untuk mendaratkan muatan. Ketika ditembak dan dihancurkan oleh drone Ukraina, lokasinya berada di dekat Snake Island, pulau kecil yang dikontrol Rusia di Laut Hitam.
Seperti dikutip detikINET dari VOA News, Senin (9/5/2022) militer Ukraina menyebut Bayraktar TB2 menembakkan rudal yang menyasar kapal itu. Sedangkan Kementerian Pertahanan Ukraina mengklaim rudal dari Bayraktar TB2 juga merusak sistem pertahanan rudal di Snake Island.
Citra satelit yang diambil sebelumnya oleh Planet Labs menampakkan kapal pendarat bersangkutan di utara Snake Island. Video Ukraina kemudian menunjukkan kapal itu terbakar api setelah ditembak rudal dari drone.
Diklaim pula bahwa ada beberapa bangunan yang rusak di pulau bersangkutan setelah diserang oleh beberapa drone yang dikerahkan oleh Ukraina.
Serangan drone Ukraina yang kurang diantisipasi pihak Rusia dikabarkan membuat banyak kerugian terjadi. Bayraktar TB2 sendiri adalah buatan perusahaan Turki, Baykar, dan dibeli oleh pihak Ukraina.
Deputi Perdana Menteri Turki, Yavuz Selim Kiran, beberapa waktu lalu menyatakan bahwa drone itu bukan bantuan Turki untuk Ukraina melainkan pihak Ukraina membelinya dari perusahaan swasta di Turki.
"Perusahaan industri pertahanan swasta bisa membuat kesepakatan semacam itu dengan negara. Ini (drone) bukanlah bantuan dari Turki. Drone itu produk yang dibeli oleh Ukraina dari perusahaan Turki. Terlebih lagi, Ukraina bukan satu-satunya negara yang membeli Bayraktar TB2. Ada antrean untuk membelinya," sebut Kiran.
"Fakta bahwa (Bayraktar TB2) menonjol sebagai salah satu elemen pertahanan dari militer Ukraina benar-benar menunjukkan sukses dan kualitas dari produk yang dibuat oleh perusahaan kami. (Tapi) kami tidak akan kehilangan posisi untuk negosiasi dengan kedua belah pihak," tambahnya.(dtn)