Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ekonomi Sumatra Utara (Sumut) pada triwulan I-2022 tumbuh 3,90% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Ekonomi Sumut masih ditopang lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan share 1,29%. Kemudian lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 1% dan konstruksi dengan share 0,31%.
"Tiga lapangan usaha ini memiliki peranan penting dalam perekonomian Sumut di triwulan I-2022. Karena share-nya saja sudah 2,6%," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin, dalam pemaparan secara virtual, Senin (9/5/2022).
Data BPS, lapangan usaha industri pengolahan hanya berkontribusi 0,12%. Lapangan usaha andalan Sumut ini bahkan masih di bawah share lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 0,23%, informasi dan komunikasi sebesar 0,23%, jasa keuangan dan asuransi sebesar 0,22% dan real estate sebesar 0,14%.
Sementara itu, di triwulan I-2022, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 7,78%, kemudian jasa keuangan dan asuransi sebesar 7,54%, informasi dan komunikasi sebesar 7,38%, pengadaan listrik dan gas sebesar 7,27% dan jasa perusahaan sebesar 6,57%.
Hasan, sapaan akrab Nurul Hasanudin, mengatakan, untuk struktur PDRB Sumut menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti.
Data BPS Sumut, ekonomi Sumut triwulan I-2022 terhadap Triwulan IV-2021 (q to q) mengalami kontraksi sebesar 0,13%. Hal ini karena hampir di seluruh komponen PDRB pengeluaran mengalami kontraksi. Komponen yang mengalami kontraksi yaitu Komponen PK-P sebesar 19,02%, Komponen PMTB sebesar 1,02% dan Komponen PK-RT sebesar 0,07%. Sedangkan Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 2,30%, diikuti Komponen PK-LNPRT yang tumbuh sebesar 0,57%.
"Sementara Komponen Impor Barang Jasa yang merupakan komponen pengurang mengalami kontraksi sebesar 1,06%," kata Hasan.
Struktur PDRB Sumut menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Sumut masih didominasi oleh Komponen PK-RT sebesar 50,60%, Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 41,42%, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 30,92%, Komponen PK-P sebesar 5,60%, Komponen Perubahan Inventori sebesar 1,86% dan Komponen PK-LNPRT sebesar 0,84%. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB memiliki peran sebesar 31,25%.