Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Nama Bob Dylan tak hanya dikenal sebagai musisi saja, tapi juga peraih Nobel Sastra 2015. Akademi Swedia menetapkannya sebagai penerima penghargaan bergengsi dan satu-satunya musisi yang menerima anugerah.
Sayangnya pengumuman Nobel Sastra 2015 menuai kontroversi. Bob Dylan dianggap tak pantas untuk menerimanya.
Tujuh tahun berselang usai penganugerahan Nobel Sastra, sebuah museum pribadi yang bernama Bob Dylan Center dibuka. Lebih dari 100 ribu koleksi milik Bob Dylan dipamerkan.
Direktur Bob Dylan Center, Steven Jenkins, mengatakan pada 24 Mei mendatang sang musisi bakal berusia 81 tahun. Memiliki museum yang didedikasikan untuk namanya menjadi sebuah pencapaian tersendiri, namun dia mengatakan Bob Dylan belum melihat pusat budaya tersebut.
"Saya masih menebak alasannya. Mungkin dia akan menganggap Bob Dylan Center ini memalukan," katanya, dilansir dari berbagai sumber.
Bob Dylan Center menawarkan pengalaman berbeda dengan museum kebanyakan. Di dalamnya ada studio yang bisa membuat pengunjung bermain sebagai produser dan mencampur berbagai elemen instrumentasi ke dalam lagu-lagu Bob Dylan.
Ada 100 ribu koleksi yang sebagian besar bisa diakses oleh pengunjung. Pihak museum ingin memberikan pengetahuan tentang karya-karya Bob Dylan.
Di antara banyaknya koleksi, sebuah soundtrack film yang ditemukan dari tahun 1961 dan empat draf buku prosa Tarantula yang diketik Dylan pada pertengahan 1960-an menjadi sorotan.
Sejak kemunculan Bob Dylan di dekade 1960-an, dia masih bekerja dan membuat lagu. Bob Dylan juga masih tampil di berbagai pertunjukan musik.
Lagu-lagunya seperti Murder Most Foul hingga Like a Rolling Stone juga masih memukau para pendengar.
Bob Dylan Center bakal dibuka untuk umum pada 10 Mei 2022 di Tusla, AS. Pusat budaya ini berada di bawah nuangan American Song Archives, sebuah proyek yang digawangi George Kaiser Family Foundation. dtc