Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Warsawa. Duta Besar Rusia untuk Polandia, Sergey Andreev, disiram cairan merah oleh para demonstran yang memprotes perang di Ukraina. Insiden terjadi saat Andreev meletakkan karangan bunga di Makam Militer Soviet di Warsawa dalam rangka memperingati 77 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (10/5/2022), perang di Ukraina yang dipicu invasi militer Rusia membayangi peringatan 'Hari Kemenangan' pada Senin (9/5) waktu setempat, ketika Moskow menghormati 27 juta warga Soviet yang gugur dalam Perang Dunia II silam.
Polandia, yang menjadi pendukung kuat Ukraina dalam melawan invasi Rusia, menentang digelarnya peringatan skala besar.
Rekaman video yang diposting ke Twitter menunjukkan para demonstran, beberapa membawa bendera nasional Ukraina, mengelilingi delegasi Rusia dan meneriakkan 'fasis' sebelum Andreev disiram cairan berwarna merah.
Cairan merah itu tampak melumuri rambut dan wajah Andreev, bahkan membuat kemejanya yang berwarna putih menjadi ternoda dengan warna merah.
Dalam pernyataan kepada wartawan setempat, Andreev menyatakan dirinya dan timnya tidak mengalami cedera serius dalam insiden tersebut.
"Kami akan memberikan protes resmi," cetus Andreev. "Ketika mereka merekomendasikan agar kami tidak menggelar acara lebih besar, kami bertemu mereka di tengah jalan, kami tidak memperburuk situasi," tegasnya.
Secara terpisah, salah satu demonstran yang diwawancarai TVN24 menyebutnya bagus jika Dubes Rusia dilumuri warna merah. "Dengan sepenuh hati, kami bersama dengan Mariupol," ucapnya, merujuk pada kota pelabuhan di Ukraina yang hancur akibat perang.
Menanggapi insiden itu, Kementerian Luar Negeri Polandia menyebut insiden itu 'disesalkan'.
"Para diplomat menikmati perlindungan khusus, terlepas kebijakan apapun yang diambil pemerintahan yang mereka wakili," tegas Kementerian Luar Negeri Polandia dalam pernyataannya.
Sementara Kementerian Luar Negeri Rusia dalam respons kerasnya menyebut pelaku serangan terhadap Dubesnya sebagai 'preman neo-Nazi'.
"Protes keras disampaikan kepada otoritas Polandia karena secara praktis berkomplit dengan preman neo-Nazi," sebut Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya.(dtc)