Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kiev - Otoritas Ukraina melaporkan pasukan militer Rusia menggempur pabrik baja di Mariupol, yang menurut pejabat lokal, menjadi tempat bersembunyi sedikitnya 100 warga sipil. Sementara para petempur terakhir Ukraina terus berjuang mempertahankan kota pelabuhan tersebut dari invasi pasukan Rusia.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (10/5/2022), sejumlah laporan awal oleh para pejabat Rusia dan Ukraina mengindikasikan bahwa seluruh warga sipil telah dievakuasi dari pabrik baja Azovstal setelah berminggu-minggu meringkuk di tempat perlindungan di kompleks pabrik itu bersama para petempur Ukraina.
Mariupol yang merupakan kota pelabuhan di tepi Laut Azov telah menghadapi pertempuran paling menghancurkan dalam perang di Ukraina. Otoritas Kiev menyebut kemungkinan puluhan ribu orang tewas dalam pertempuran di Mariupol sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari lalu.
Pabrik baja Azovstal menjadi bagian terakhir dari kota Mariupol yang masih dikuasai oleh para petempur Ukraina.
"Selain militer, sedikitnya 100 warga sipil masih berada di tempat perlindungan (Azovstal). Namun, ini tidak mengurangi intensitas serangan oleh penjajah," sebut penasihat Wali Kota Mariupol, Petro Andryushchenko, dalam pernyataan via Telegram.
Reuters tidak bisa memverifikasi secara independen situasi terkini di pabrik baja Azovstal tersebut.
Otoritas maupun militer Rusia juga belum memberikan tanggapan resminya dan sebelumnya telah membantah menargetkan warga sipil di Ukraina.
Pada Sabtu (7/5) lalu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa operasi untuk mengevakuasi warga sipil dari Azovstal telah tuntas. Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan Kiev akan berupaya mengamankan evakuasi para korban luka.
Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kemenangan di Mariupol setelah berminggu-minggu pengepungan dan gempuran besar-besaran. Namun Putin juga mengatakan tidak perlu untuk menyerbu pabrik baja Azovstal.
Otoritas Ukraina dalam pernyataan terbaru menyebut gempuran terhadap pabrik baja di Mariupol itu masih berlanjut. Rusia bahkan dituduh menggunakan tank-tank dan artileri dalam 'operasi penyerbuan' pada Senin (9/5) waktu setempat.
"Di Mariupol, musuh terus menghancurkan infrastruktur pabrik Azovstal dengan artileri dan serangan udara. Permusuhan terus berlanjut," sebut Staf Jenderal pada Angkatan Bersenjata Ukraina dalam pernyataan pada Selasa (10/5) waktu setempat.
Resimen Azov, yang bersembunyi di dalam pabrik baja itu, menuturkan via Telegram bahwa dalam 24 jam terakhir, ada 34 pesawat tempur Rusia yang mengudara di atas kompleks pabrik, termasuk delapan serangan mendadak oleh pesawat-pesawat pengebom strategis.
Disebutkan juga bahwa pabrik baja itu diserang oleh Angkatan Laut Rusia juga oleh tank, tembakan artileri dan roket Rusia. Laporan dari Resimen Azov itu tidak bisa diverifikasi secara independen oleh Reuters. dtc