Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anak stunting di Kota Medan mencapai 400 jiwa. Jumlah itu dinilai masih tinggi. DPRD Medan pun mempertanyakan kinerja OPD terkait. Demikian dikatakan Ketua Komisi II DPRD Medan Sudari dalam keterangan tertulisnya Selasa (10/5/2022). Sebelumnya, kritik itu juga disampaikan Sudari dalam rapat dengar pendapat dengan Dinas Kesehatan, Dinas Kesehatan, Ketahanan Pangan dan Dinas Pengendalin Penduduk dan Keluarga Berencana, Senin (9/5/2022).
Dikatakan Sudari, dari 400 jiwa tersebut, terdapat 19 lokus yang dominan berada di kawasan Medan Utara, persisnya Kelurahan Sicanang Kecamatan Medan Belawan. DPRD Medan meminta Pemko Medan dalam hal ini Dinas P2KB memberi arahan dan penyuluhan kepada masyarakat yang akan menikah dan Dinkes memperhatikan asupan gizi kepada ibu dan calon bayi hingga melahirkan. Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) juga harus terlibat dalam membenahi lingkungan kumuh. Sebab, kondisi sanitasi yang buruk juga menjadi penyebab utama stunting.
“Stunting ini merupakan perhatian pemerintah pusat. Hal ini harus benar-benar diperhatikan pemerintah kota, kita tidak ingin masih ada anak-anak yang kurang mendapatkan asupan gizi,” tegasnya.
Mirisnya, kata Sudari, dia mendapat kabar bahwa penggunaan anggaran terhadap stunting juga belum tersalurkan dengan baik. Oleh sebab itu, Sudari juga akan mempertanyakan program Triwulan I Dinkes Medan penanganan stunting.
“Kita juga ada menemukan salah seorang ibu dengan anaknya berusia 3 tahun. Di mana berat anaknya saat ini masih 7 kg, seharusnya 11 kg kalau sehat. Untuk itu, dalam RDP nanti akan kita pertanyakan penyaluran bantuan terhadap masyarakat dalam menangani stunting tersebut,” pungkas politisi Partai PAN ini.
Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Medan dr Sherivia Faradilla mengaku, bahwa saat ini jumlah Pre Evelensi stunting Kota Medan mencapai 0,47 persen pada penimbangan bulan Februari 2022 lalu.
“Setiap tahun kita ada penimbangan 2 kali, yakni bulan Agustus dan Februari. Penimbangan kemarin (Februari), kita menimbang sekitar 550 anak. Untuk tahun 2022, Pemko Medan sudah menetapkan 63 lokus penanganan stunting. Saat ini stunting tertinggi di Kelurahan Sicanang dengan sekitar 50 orang,” ungkapnya.
Dikatakannya, bahwa pihaknya bersama OPD terkait juga terus melakukan penyuluhan dalam penanganan stunting, baik itu pra nikah hingga ibu mengandung dan melahirkan. Ke depannya, kata Sherevia, pihaknya akan lebih mengintensifkan penanganan stunting tersebut.