Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sibolga dalam Survei Penjualan Eceran mencatat kinerja penjualan eceran di Kota Sibolga dan Padangsidimpuan mengalami peningkatan positif pada April 2022, baik secara bulanan maupun tahunan.
Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 128 pada april 2022, meningkat sebesar 9,90 persen secara bulanan (month to month/mtm) dari -6,42 persen pada Maret 2022.
“Secara tahunan, IPR bertumbuh sebesar 17,41 persen (year-on-year/yoy),” kata Kepala Perwakilan BI Sibolga, Aswin Kosotali dalam keterangan tertulis diterima medanbisnisdaily.com, Kamis (12/5/2022).
Dijelaskan, peningkatan kinerja penjualan eceran Kota Sibolga dan Padangsidimpuan pada April 2022 didorong meningkatnya permintaan masyarakat saat bulan suci Ramadan dan Idulfitri.
“Selain itu, program diskon yang dilakukan pengecer, serta distribusi barang yang lancar juga turut mendukung peningkatan kinerja penjualan eceran,” katanya.
Peningkatan terjadi pada sebagian besar kelompok komoditas, terutama bahan bakar kendaraan bermotor sebesar 13,2 persen (mtm), peralatan dan komunikasi 1,91 persen (mtm), peralatan rumah tangga lainnya 0,85 persen (mtm) dan kendaraan bermotor sebesar 0,18 persen (mtm).
Sementara itu pada kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami penurunan sebesar -4,38 persen (mtm), barang budaya dan rekreasi juga turun sebesar 30,29 persen.
BI Sibolga memprediksi pada Mei dan Juni 2022 terjadi peningkatan harga yang didorong oleh dampak kebijakan kenaikan BBM nonsubsidi.
“Selain itu, jumlah pasokan barang yang berkurang juga diperkirakan berpengaruh terhadap kenaikan harga ke depan,” kata Aswin.
Sementara itu, tingkat keyakinan konsumen di Kota Sibolga justru mengalami penurunan. Hal ini berdasar survei konsumen yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga pada April 2022, mengindikasikan bahwa keyakinan konsumen Kota Sibolga terhadap kondisi ekonomi menurun.
“Penurunan keyaninan konsumen ini didorong oleh ketersediaan lapangan usaha, serta tingkat penghasilan saat ini yang juga mengalami penurunan,” sebut Aswin.
BI Sibolga mencatat tingkat keyakinan konsumen pada April 2022 berada di level 82 atau menurun dibanding Maret pada level 91.
Indeks kondisi ekonomi April 2022 berada pada level 75, atau melambat dibanding Maret di level 86. Hal ini seiring menurunnya komponen pembentuk seperti penghasilan saat ini di level 70 dan ketersediaan lapangan kerja di level 70.
Indeks ekspektasi konsumen juga melambat seiring komponen pembentuknya seperti perkiraan kondisi usaha yang menurun pada level 57, sedangkan indeks ekspektasi penghasilan meningkat pada level 113.