Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
JUDUL tulisan di atas merupakan tema yang diangkat pada Hari Kebangkitan Nasional 2022. Kegiatan yang merupakan peringatan ke-114 Hari Kebangkitan Nasional tahun ini. Sungguh luar biasa daya dukung dari semangat pada berdirinya Budi Utomo pada tahun 1908, oleh dr Wahidin Sudirohusodo, dr. Sutomo, dan kawan-kawannya pada waktu itu. Daya dukung yang mampu mengikat segala perbedaan dalam suatu persatuan untuk kebersamaan agar bisa bangkit dari kondisi keterjajahan. Untuk bisa mencapai Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.
Dengan kekuatan persatuan segala upaya kolektif dapat membuahkan hasil. Bagi bangsa Indonesia, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan bagian hilir dari perjuangan para pemuda yang tergerak untuk Kebangkitan Nasional 1908. Tanpanya, muskil rasanya Proklamasi 1945 dikumandangkan ke seluruh penjuru negeri oleh Soekarno dan Mohammad. Hatta; atas nama seluruh bangsa Indonesia. Itulah puncak tertinggi dari upaya optimal atas perjuangan dan pergerakan yang dilakukan para “awak” Budi Utomo.
Pembelajaran Sejarah 1908
Sejarah mengajarkan bahwa persatuan dan kesatuan akan mendatangkan keberhasilan yang optimal. Akan muncul sinergisitas atas persatuan yang didukung oleh seluruh komponen. Setiap komponen harus merasakan dirinya sebagai bagian dari sistem yang sedang bekerja. Itulah pembelajaran khusus yang bisa dipetik dari dahsyatnya pergerakan pemuda pada 1908. Yang juga diikuti dengan beberapa perkumpulan/organisasi pemuda baik yang bersifat kedaerahan maupun secara nasional pada waktu itu. Tampak nyata yang harus tetap menjadi ingatan kolektif bangsa ini.
Budi Utomo adalah pergerakan nasional yang dibentuk di tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta dan dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo. Budi Utomo ini dibentuk dengan tujuan untuk mengumpulkan dana demi membantu putra bangsa yang tidak memiliki dana. para pendiri merasa bahwa untuk bisa lebih maju, maka bidang yang harus menjadi perhatian utama adalah pendidikan dan pengajaran.
Organisasi ini memiliki motif sebagai sebuah organisasi modern yaitu adanya pemimpin, ideologi dan anggota yang jelas. Motif ini yang kemudian diikuti oleh banyak organisasi lain yang membawa pengaruh kepada perubahan sosial politik. Organisasi ini bersifat kooperatif kepada pemerintah Belanda. Budi Utomo tidak membedakan agama, keturunan, dan jenis kelamin.
BACA JUGA: Dirgahayu ke-74 Sumatra Utara, Sejahteralah Masyarakatnya!
Hal ini juga yang semestinya menjadi pembelajaran sampai saat ini untuk terus tetap bergandengan tangan dalam kebersamaan. Selalu bersama dalam berbagai kondisi. Tidak saling menyalahkan. Saling mengayomi satu dengan yang lainnya. Atasan memberikan perlindungan bagi bawahan dan bawahan memberikan perhatian yang serius kepada atasan. Hal itu merupakan modal dasar yang sederhana dan mudah untuk dijadikan pedoman. Tinggal lagi, bagaimana mengenyahkan ego-sentris yang bersemayam di dalam setiap diri, setiap organisasi, setiap kelompok, setiap bagian, serta setiap unit bagian kecil lainya.
Keterkinian dalam Kebangkitan
Kondisi teraktual juga sangat relevan dengan tema kebangkitan, Ayo Bangkit Bersama. Kita dapat merasakan bahwa situasi saat ini sudah jauh membaik dibandingkan pada saat awal dunia diserang ganasnya Covid-19 hingga ditetapkan sebagai pandemi global. Buah usaha dari berbagai pihak yang semakin sigap dalam menangani setiap kasus, kesadaran masyarakat yang terus meningkat untuk saling menjaga dengan menerapkan protokol kesehatan serta pemerintah yang terus bekerja dalam pemulihan ekonomi nasional.
Beberapa negara kini telah berdamai dengan pandemi dengan menganggap Covid-19 kini hanya seperti flu biasa. Sebuah berita yang sangat dinantikan oleh semua khalayak seakan dapat memperkuat rasa optimisme untuk keluar dari keterpurukan. Roda yang dulu terhenti kini perlahan bergerak, kita yang sempat terpuruk kini mulai bertindak. Kita perlu satukan tekad bersama demi bangkit kembali. Pastilah mudah dilaksanakan secara bersama.
Kondisi yang sedemikian, berdamai dengan Covid-19, mengharuskan kita tetap waspada dengan keterjangkitannya. Tetaplah berperilaku hidup sehat. Konsistenlah dengan protokol kesehatan. Hidup yang selalu waspada bahwa virus selalu menunggu kelalaian dari kita yang lalai. Satu di antaranya yang lalai, bisa jadi akan menjangkiti individu di sekitarnya yang juga lalai. Semoga tetap selalu mawas diri dalam kondisi yang sangat tidak menentu seperti saat ini. Bersama, kita pasti bisa bangkit!
Penutup
Tahun ini bangsa kita memperingati Hari kebangkitan ke-114 yang jatuh pada hari Jumat tanggal 20 Mei 2022. Pada masanya, dr. Sutomo beserta para pelajar STOVIA mendirikan perhimpunan Budi Utomo untuk mengejar kemajuan Indonesia dari bangsa-bangsa lain. Kita pun harus memiliki semangat juang yang sama untuk membebaskan diri dari pandemi yang diakibatkan Covid-19.
Kita harus mendukung pemerintah Indonesia agar mampu beradaptasi dengan cepat dan melewati masa-masa krisis. Jangan biarkan keadaan membelenggu kita dalam masa-masa sulit. Kita tidak akan pernah bergerak dan berubah bila hanya saling menunjuk. “Ayo Bangkit Bersama” agar Indonesia kembali jaya, semangat inilah yang akan kita bawa pada 114 Tahun Hari Kebangkitan.
Tujuan peringatan 114 Tahun Kebangkitan Nasional Tahun 2022 adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan, dan menguatkan semangat gotong-royong kita sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan, untuk mempercepat pulihnya bangsa kita dari pandemi Covid- 19 dalam “Ayo Bangkit Bersama”.
====
Penulis Kepala Subbagian Sosial, Bidang Pelayanan Dasar pada Biro Kesejahteraan Masyarakat, Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Mahasiswa S-3 Perencanaan Wilayah, Universitas Sumatera Utara ([email protected]).
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]