Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Hari kedua kunjungannya di Sumatera Utara, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama istri Annisa Larasati Pohan, mengunjungi Pusat Pasar Medan, Jumat (13/05/2022).
AHY tampak tampil santai. Ia mengenakan t-shirt liris biru. Annisa Pohan juga terlihat santai. Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Muhammad Lokot Nasution, dan sejumlah pengurus ikut mendampingi.
Kehadiran tokoh politik muda Indonesia itu sontak mencuri perhatian pedagang. Terdengar suara-suara pedagang yang memangil nama AHY dan Annisa. "Wah ganteng kali aslinya," ujar suara lain.
Putra mantan Presiden ke-6 RI SBY itu juga tak canggung bertemu pedagang. Ia dan Annisa Pohan berbaur akrab. Banyak pedagang yang mengelilingi mereka.
Para pedagang langsung mengeluarkan telepon genggam, mengabadikan momen bersama AHY dan Annisa. Tidak sedikit juga para pedagang meminta izin untuk berswafoto dengan AHY beserta istri.
AHY dan istri tampak sabar melayani swafoto para pedagang. Secara bergantian ia memberikan kesempatan bagi para pedagang untuk berswafoto. "Pak AHY, foto pak, foto pak," ujar pedagang.
Desakan berswafoto terus berdatangan sampai AHY dan istri hendak meninggalkan lokasi. Dan teriakan AHY untuk jadi Presiden juga terus digaungkan oleh para pedagang.
Di Pusat Pasar itu, AHY berdialog langsung dengan pedagang dan masyarakat terkait bahan kebutuhan pokok. "Saya senang bersama istri dan bang Lokot bisa berkunjung ke pusat pasar yang begitu dinamis, saya bisa langsung berdialog dengan para pedagang," katanya kepada wartawan.
Ia mengatakan menerima berbagai aspirasi dari masyarakat dan kalangan pedagang. Aspirasi utama mereka menyangkut ketersediaan barang kebutuhan pokok dan fluktuasi harga yang kerap menyulitkan pembeli.
Demokrat, kata AHY, akan tetap fokus memberikan masukan pada stakeholder terkait yang mengatur mekanisme bahan kebutuhan pokok. Dengan begitu, beberapa kasus yang berkaitan dengan ketersediaan bahan kebutuhan pokok tidak kembali terulang yang membuat masyarakat menjadi kesusahan.
"Saya berdialog di tempat lain tidak hanya di Medan yang mengeluhkan minyak goreng, sudah harga naik susah dijangkau. Yang kita sesalkan ada permainan mafia-mafia yang itu semua harus kita hadapi dan tidak boleh yang rugi masyarakat kita sendiri. Ini perlu langkah-langkah praktis dan bisa menyelesaikan masyalah ini dengan cepat, jangan sampai lama berbulan-bulan," pungkasnya.