Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
PT Kliring Berjangka Indonesia atau KBI hadir untuk mendukung upaya pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya, dalam memacu perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Seperti yang dilakukan KBI terhadap masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini sejalan dengan keinginan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, yang meminta BUMN untuk berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kontribusi PT Kliring Berjangka Indonesia terhadap ekonomi masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini dilakukan melalui berbagai upaya baik dari segi bisnis maupun sosial. Seperti yang diungkapkan Fajar Wibhiyadi selaku Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia. "Sebagai bagian dari BUMN, tentunya KBI memiliki tugas untuk menjadi akselerator ekonomi masyarakat. Hal ini yang kami jalankan di Bangka Belitung, baik itu terkait perdagangan timah, maupun pemanfaatan sistem resi gudang. Selain itu, beberapa program tanggung jawab sosial dan lingkungan juga kami jalankan di Bangka Belitung. Harapan kami, apa yang telah kami upayakan akan memberikan kontribusi bagi peningkatan ekonomi masyarakat Bangka Belitung," tuturnya. PT Kliring Berjangka Indonesia merupakan BUMN yang didirikan pada tahun 1984. KBI semula bernama PT Persero Kliring Jaminan Berjangka Komoditi atau KJBK, dengan layanan yaitu Registrasi Pasar Fisik Komoditi Karet dan Kopi serta Kuota Tekstil. Pada tahun 2001, KJBK berubah nama menjadi PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau disingkat KBI. Kemudian pada tahun 2022, PT Kliring Berjangka Indonesia resmi menjadi bagian dari Holding Danareksa berdasarkan Peraturan Pemerintah No 7 tahun 2022, tentang Penambahan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) Danareksa. Saat ini, KBI memiliki tiga layanan usaha, yaitu Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi, Lembaga Kliring untuk Pasar Fisik Timah Murni Batangan (ekspor dan perdagangan dalam negeri) serta sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sendiri dikenal sebagai daerah penghasil terbesar di Indonesia dan mancanegara untuk komoditas timah dan lada. Kedua komoditas ini telah menjadi penopang penting dalam perekonomian masyarakat setempat sejak ratusan tahun. Sebagai gambaran, Indonesia merupakan negara pemilik cadangan komoditas timah terbesar kedua di dunia, yakni sebesar 22% setelah Cina yang sebesar 47% dari total cadangan timah di dunia. Data yang dikutip dari U.S. Geological Survey pada Januari 2021, Indonesia memproduksi sekitar 66.000 ton pada 2020 dan sebagian besar berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sementara untuk komoditas lada, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dikenal sebagai merupakan produsen terbesar sepanjang tahun 2020, dengan jumlah produksi sebanyak 33,8 ribu ton. Jumlah tersebut setara dengan 37,6% dari total produksi lada Indonesia pada 2020. Kontribusi KBI