Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga TBS kelapa sawit di tingkat petani Sumatra Utara (Sumut) pekan ini kembali melorot ke level Rp 1.000-an/kg. Jika pekan lalu harga tertingginya Rp 2.050/kg, pekan ini hanya Rp 1.800/kg. Harga yang diterima petani ini jauh di bawah sebelum keputusan Pemerintah melarang ekspor crude palm oil (CPO) yang sekitar Rp 3.100 hingga Rp 3.655/kg.
Untuk harga rata-rata TBS di daerah penghasil sawit pekan ini berkisar Rp 1.440 hingga Rp 1.850/kg dari pekan lalu Rp 1.500 hingga Rp 1.950/kg.
Secara rinci, harga TBS di 15 daerah penghasil sawit di Sumut pekan ini yakni:
1. Langkat Rp 1.500/kg
2. Deli Serdang Rp 1.450/kg
3. Serdang Bedagai Rp 1.700/kg
4. Simalungun Rp 1.650/kg
5. Batubara Rp 1.500/kg
6. Asahan Rp 1.670/kg
7. Labuhanbatu Utara Rp 1.450/kg
8. Labuhan Batu Rp 1.800/kg
9. Labuhanbatu Selatan Rp 1.750/kg
10. Padanglawas Utara Rp 1.600/kg
11. Padanglawas Selatan Rp 1.800/kg
12. Tapanuli Selatan Rp 1.450/kg
13. Tapanuli Tengah Rp 1.550/kg
14. Mandailing Natal Rp 1.700/kg
15. Pakpak Bharat Rp 1.450/kg
Menurut Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, harga TBS pekan ini masih dipengaruhi larangan ekspor CPO. "Apalagi PKS juga ada yang tidak menerima TBS petani. Padahal petani harus tetap panen. Jadi kerugian petani sangat banyak. Sudah harga di setiap pekan turun, ada pula PKS yang tidak terima," katanya, Rabu (18/5/2022).
Gus mengatakan, petani sangat kesulitan sejak ada larangan ekspor CPO. Bahkan sebelum ada pernyataan dari Presiden Joko Widodo soal larangan ekspor CPO, harga TBS langsung anjlok ke level Rp 1.000-an/kg. PKS langsung mematok harga murah hingga membuat petani merugi.
"Petani tentu sangat berharap larangan ekspor CPO dicabut. Jika terus seperti ini, harga yang didapatkan petani pasti akan terus turun. Kami sangat khawatir jika larangan ini berlanjut, harga TBS bisa nanti di bawah Rp 1.000/kg," kata Gus.