Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Umum Demisioner Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara, Alwi Hasbi Silalahi memprotes cara Menteri BUMN Erick Thohir yang dinilainya memanfaatkan fasilitas negara untuk kampanye.
Menurut Hasbi, sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir sudah melakukan Abuse of Power. Secara guyon, Hasbi membuat sindiran yang memplesetkan kepanjangan BUMN bukan Badan Usaha Milik Negara. Namun Badan Usaha Menteri Narsis.
“Sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir sudah keterlaluan, tidak boleh menggunakan sumber daya BUMN, secara langsung ataupun tidak langsung, untuk kepentingan penggalangan dirinya atau untuk kampanye terselubung menjelang Pilpres 2024," ujar Hasbi, Jumat (20/5/2022)
Salah satu contoh, kata Hasbi, adanya foto-foto Erick Thohir di sejumlah BUMN, Stasiun Kereta Api, termasuk di ATM. Selain itu, kegiatan beliau yang sering kunjungan kerja, ngumpulin orang, kunjungan ke stasiun TV, juga tak ada relevansinya dengan perbaikan BUMN.
"Bahkan saya pernah diskusi dengan salah satu pejabat BUMN di Sumatera Utara, mereka sendiri merasa ada indikasi kampanye terselubung yang dilakukan Erick di BUMN. Kan tak ada relevansinya antara perbanyak foto dimana-mana dengan BUMN semakin baik. Toh BUMN-BUMN tetap merugi dan masih banyak utang dimana-mana," kata Hasbi.
Dikatakan Hasbi, saat berkunjung ke daerah-daerah, Erick ketemu wali kota, bupati, masyarakat. Bahkan saat ke Tarutung beberapa waktu lalu, dia kumpulkan jemaat HKBP. Itu semua tak ada relevansinya dengan jabatannya. Padahal itu semua butuh biaya besar. Sebagai menteri, Erick harusnya lebih menata managerial, mengawasi kenerja anggota dan memberi konsep
Praktek ini, tegas Hasbi, jelas melanggar PP No. 14 tahun 2009 khususnya Pasal 21 di mana pejabat negara dilarang menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi di luar urusan negara.
“Presiden layak menegur, jangan dibiarkan, jika perlu langsung mengganti pejabat-pejabat negara di lingkarannya yang seperti ini,” tandasnya.
Lebih lanjut, Hasbi mengatakan pemerintah dan pejabat negara harus menjaga kewibawaan dan kepercayaan publik terhadap jalannya suatu pemerintahan dan keberlangsungan negara itu sendiri. Padahal, tambah Hasbi, seharusnya Erick Thohir lebih baik fokus pada pekerjaannya menata dan memperbaiki performa BUMN sehingga sehat, kuat dan sukses bertransformasi menjadi pemain global.
Hasbi menilai kalau kinerjanya baik dan profesional tidak perlu sibuk kampanye. Masyarakat pasti akan mengakui kinerjanya.
“Hoegeng (mantan Kapolri-red) dikenal karena kinerjanya yang baik, menegakkan hukum di republik ini. Itu bukti yang nyata orang tidak butuh pengakuan tapi dikenang sepanjang masih ada republik tercinta ini,” tutup Hasbi.