Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Labuhanbatu. Usai videonya viral di media sosial, seorang nasabah Bank Sumut yang nyaris menjadi korban penipuan di mesin ATM mengungkapkan beberapa fakta di balik musibah yang menimpanya.
Korban Defi Indriani, warga Sigambal, Labuhanbatu, Sumatra Utara itu mengaku panik. Ia sempat menelepon call center dan habiskan pulsa hampir Rp 70.000.
"Saya panik malam itu. Kemudian Saya telpon costumer service Bank Sumut Rantauprapat dan disarankan untuk telpon call center," kata Defi kepada nedanbisnisdaily.com, Sabtu (21/5/2022).
Defi juga mengaku malam itu kebingungan karena tidak punya pulsa untuk menelpon call center. Sementara, ia takut meninggalkan mesin ATM karena kartu ATM miliknya masih tersangkut dan PIN ATM juga sudah diketahui oleh pelaku.
"Saya gak mungkin tinggalkan ATM karena kartu saya masih sangkut dan PIN saya juga sudah diketahui oleh pelaku sewaktu saya telpon nomor dikertas yang tertempel di mesin ATM," ucapnya.
Kemudian, ia mencoba menyuruh suami yang menemaninya malam itu untuk pergi mencari penjual pulsa, namun suami Defi takut meninggalkannya sendirian karena di sekitar lokasi ATM cukup gelap dan sunyi.
"Gak mungkin saya tinggalkan ATM, jadi saya suruh suami saya untuk beli pulsa. Tapi dia takut ninggalkan saya sendirian. Takut terjadi apa-apa sama saya katanya," sebut Defi.
Beruntung malam itu ia bisa mengubungi kerabatnya dan minta dikirimkan pulsa Rp 20.000. Tetapi pulsa sebesar itu tidak cukup menuntaskan percakapannya di call center.
"Alhamdulillah, adik saya kirimkan pulsa Rp 20. 000, terus saya telpon call center untuk memblokir ATM, tapi tak berapa lama sambungan telpon terputus, ternyata pulsa saya habis," sebut Defi.
Kemudian Defi meminta dikirimkan lagi pulsa dan untuk yang kedua kalinya ia meminta pulsa lebih besar yakni Rp 50.000 untuk lebih meyakinkan komunikasi itu tak terputus di tengah obrolan.
"Saya sedikit ragu minta pulsa Rp 20.000 lagi. jadi saya minta pulsa Rp 50.000, barulah komunikasi itu tuntas," bebernya.
"Kalau dihitung hampir Rp 70 ribu, karena sisa pulsanya tinggal sedikit lagi," imbuhnya.
Defi menambahkan, malam itu sejak awal ia masuk ke mesin ATM sampai selesai menghubungi call center terhitung ada selama 2 jam ia berada di lokasi.
Selama 2 jam, di mana 1 jamnya di antaranya ia habiskan waktu berkomunikasi dengan call center untuk proses pemblokiran kartu ATM miliknya.
"Ada dua jam saya di situ (mesin ATM). 1 jam saya berkomunikasi proses pembelokiran kartu ATM ke call center," pungkasnya.
Beredar video salah seorang nasabah Bank Sumut nyaris menjadi korban penipuan di mesin ATM di depan Kantor Bupati Labuhanbatu, Kota Rantauprapat.
BACA JUGA: Nasabah Bank Sumut Nyaris Jadi Korban Penipuan di ATM, Begini Modusnya
Video tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Firdaus Pasaribu Kamis (19/5/2022) malam dan telah dibagikan oleh sejumlah akun facebook lainnya.
Dari video berdurasi 2 menit 34 detik itu, seorang wanita perekam video membeberkan modus penipuan yang tengah dialaminya sembari menceritakan kronologis kejadiannya.
Awalnya ia hendak mengambil uang di mesin ATM Bank Sumut yang berada di depan Kantor Bupati Labuhanbatu tersebut.
Diceritakannya, setelah memasukan kartu ke mesin ATM kemudian ia mengikuti petunjuk dari sebuah tulisan dipotongan kertas yang tertempel dilayar mesin ATM.
Awalnya tidak ada kecurigaan, si perekam video berfikir bahwa tulisan "Jangan dipencet tombol Bahasa (Inggris)" itu merupakan petunjuk dari pihak Bank.
"Saya ikuti jangan dipencet tombol bahasa Inggris. Saya masukan kartu ATM dan saya pilih bahasa Indonesia," ucapnya.
Namun setelah mengikuti perintah tersebut, si perekam video mengaku mengalami masalah. Kartu ATM miliknya tidak bisa diambil dan seperti tertelan.
Kemudian ia lanjutkan dengan menekan PIN ATM, anehnya tidak ada terjadi perubahan apapun di layar, bahkan mesin ATM tidak dapat dioperasikan sama sekali.
Tak lama setelah itu ia kembali melihat sebuah kalimat berupa petunjuk di potongan kertas yang tertempel di bagian sisi bawah tombol angka mesin ATM.
Dipotongan kertas berwarna putih itu tertulis sebuah kalimat "Kalau.. Masalah.. Macet.. Pin Anda...Pencet tombol (ya/yes)..Cepat..Call Bank Sumut 085299130874 biar dikeluarkan".
Dan lagi ia tidak merasa curiga dan kembali mengikuti petunjuk dari kalimat yang ada, karena masih berpikir bahwa itu merupakan petunjuk dari pihak bank.
"Saya ikuti dan saya tekan tombol yes untuk mengulur waktu. Nah saya telpon tu nomor," cetusnya.
Dari seberang sambungan telpon itu, seseorang yang mengaku dari pihak Bank Sumut kemudian meminta data diri si perekam video dengan alasan akan membantunya untuk mengeluarkan kartu ATM.
Ia lagi - lagi tidak ada menaruh kecurigaan apapun dan memberikan data diri beserta PIN ATM yang diminta dengan harapan kartu ATM dapat keluar sesuai dengan isi kalimat yang tertera sebelumnya.
"Terus dia nanya. Mba', belum keluar juga ?. Belum saya bilang. Saya sudah ada di posisi depan kantor bupati setengah jam," ucapnya.
Kemudian, oknum yang mengaku dari pegawai Bank Sumut itu melanjutkan modus penipuannya dan meminta si perekam video untuk menemui salah seorang pegawai Bank Sumut di sebuah rumah makan tak jauh dari lokasi mesin ATM.
"Di sini saya sudah mulai curiga. Saya matikan telpon dan saya suruh suami saya untuk mencarinya. Ternyata tidak ada di situ orang bernama Rudi pegawai bank Sumut," tuturnya.
Di video ini ia menjelaskan bahwa peristiwa yang ia alami merupakan modus penipuan oleh oknum setelah dirinya berhasil menghubungi salah seorang costumer servis (CS) Bank Sumut.
"Saya hubungi CS Bank Sumut dan katanya ini adalah modus penipuan. Hati - hati untuk mengambil uang di depan Kantor Bupati, ATM Bank Sumut. Sekarang saya belum tau setatus uang saya karena saya telpon CS Bank Sumut ternyata sudah pada pulang, tidak ada yang 24 jam," pungkasnya.