Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Setelah terkontraksi di masa pandemi Covid-19, penyaluran kredit bank umum di Sumatra Utara (Sumut) tumbuh stabil. Per Maret 2022, penyaluran kredit tumbuh 1,53% dengan total penyaluran sebesar Rp218,87 triliun. Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 303,26 triliun dengan pertumbuhan 13,11% dan total aset set-off mencapai Rp323,34 triliun dengan pertumbuhan 14,11% (yoy).
Pertumbuhan tersebut secara signifikan didorong oleh penyaluran kredit kepada UMKM yang mencapai Rp66,90 triliun atau 30,56% dari kredit total, telah melebihi target nasional 30% yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tahun 2024.
"Pertumbuhan kredit kepada UMKM mampu tumbuh dua digit sebesar 13,74%. Pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh pertumbuhan kredit usaha mikro yang relatif signfikan sebesar 67,36%," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumbagut, Yusup Ansori, Minggu (22/5/2022).
Yusup mengatakan, dalam mendukung pemulihan ekonomi, OJK bersama Pemprov Sumut, Bank Indonesia (BI), Industri Jasa Keuangan (IJK) dan instansi terkait lainnya melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sumut turut mendorong peningkatan dan percepatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang terpantau meningkat signifikan per Maret 2022. Data OJK, penyaluran KUR di Sumut sebesar Rp4,55 triliun kepada 90.769 debitur. Realisasi ini meningkat 65,75% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan sektor usaha, KUR telah disalurkan pada sektor produksi Rp2,63 triliun atau 57,90% dari total penyaluran. Sementara pada sektor perdagangan sebesar Rp1,91 triliun atau 42,10% dari total penyaluran.
Adapun berdasarkan skim kredit, penyaluran untuk KUR Mikro tercatat sebesar Rp3,30 triliun (share 72,57% dari total KUR), KUR Kecil sebesar Rp1,18 triliun (share 25,98%), dan KUR Super Mikro sebesar Rp65,99 miliar (share 1,45%).
TPAKD Sumut terus mengakselerasi perluasan akses keuangan kepada daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar ) di Sumut salah satunya di Pulau Nias. Pertumbuhan kredit UMKM di pulau Nias mencapai 40,79% (yoy) dan pertumbuhan kredit KUR mencapai 106,31% (yoy) atau lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu.
"Terlihat bahwa wilayah pulau Nias memiliki potensi pengembangan UMKM yang besar. Oleh karena itu, OJK bersama seluruh stakeholder akan terus berinovasi dan memberikan support sepenuhnya kepada UMKM di Sumut," kata Yusup.
Seperti yang diketahui 3T merupakan klasifikasi yang diberikan pemerintah kepada daerah yang tertinggal, terdepan, dan terluar. Di Sumut, daerah 3T ini terdapat di di Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Selatan, dan Kabupaten Nias Barat.