Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut produksi vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak ditargetkan selesai sebelum Agustus 2022. Syahrul mengatakan Kementerian Pertahanan (Kementan) akan memprioritaskan vaksin nasional untuk hewan ternak.
"Insya Allah dalam waktu yang sangat singkat pada saat ini Pusvetma Kementan sedang membuat vaksin PMK yang ditargetkan selesai empat bulan atau sebelum Agustus 2022," kata Syahrul saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/5/2022).
Syahrul mengatakan pihaknya sepakat memprioritaskan vaksin nasional. Dia menyebutkan produksi vaksin PMK membutuhkan waktu sekitar dua-tiga bulan.
"Kita tadi sudah sepakat bahwa kita akan memprioritaskan vaksin nasional. Sebelum vaksin nasional karena membutuhkan waktu 2-3 bulan, tadi diminta supaya jangan lebih dari 3 bulan," kata Syahrul.
Syahrul berharap pelaksanaan vaksin pada hewan ternak bisa dilakukan secara menyeluruh. Dia optimistis produksi vaksin selesai sebelum Agustus 2022.
"Itulah kurang-lebih sehingga insyaallah mudah-mudahan intervensi vaksin yang harus menyeluruh kalau sudah begini bisa kita lakukan lebih baik, tapi dengan vaksin yang kita ciptakan sendiri," jelas Syahrul.
"Saya yakin kalau lihat dari data dari kesembuhan cukup menjanjikanlah walaupun sekali lagi kita tidak boleh abai," tambahnya.
Syahrul menilai hal yang penting ialah ketersediaan obat-obatan dan vitamin yang cukup baik bagi hewan ternak. Saat ini, kematian hewan ternak yang terjangkit PMK tercatat ada 150 hewan ternak.
"Yang paling penting adalah intervensi obat-obatan cukup baik dan setelah intervensi obat-obatan antibiotik, analgesik, dan vitamin yang dibutuhkan, yang suspect, yang terkena itu kelihatan pemulihannya cukup baik sehingga kematiannya memang dari 20 ribu hanya kurang lebih 150-an," ujar Syahrul.
Lebih lanjut, Syahrul mengatakan tingkat kesembuhan menunjukkan angka 38 persen dari hewan ternak yang terjangkit PMK. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat tidak panik.
"Tingkat kesembuhannya ada cukup bagus di posisi 38 persen dari yang terkena itu membuat kita optimis bahwa PMK kita bisa sembuhkan. Tidak boleh terjadi kepanikan, tetapi kewaspadaan harus ditingkatkan," imbuhnya. dtc