Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jenewa. Seorang diplomat veteran Rusia yang bertugas di misi permanen untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss, mengumumkan pengunduran dirinya. Dia mundur karena tidak setuju dengan invasi Moskow ke Ukraina.
Dilansir Reuters, Selasa (24/5/2022), ini merupakan pengunduran diri politik yang tergolong langka terkait perang di Ukraina. Boris Bondarev mengidentifikasi diri di akun LinkedIn-nya sebagai konselor pada misi permanen Rusia untuk PBB yang mengurusi pengendalian senjata. Dia diketahui sudah menjadi diplomat selama 20 tahun terakhir.
"Saya pergi ke kantor misi seperti Senin pagi lainnya dan saya menyerahkan surat pengunduran diri saya dan saya keluar," tutur Bondarev kepada Reuters.
"Saya mulai membayangkan ini beberapa tahun lalu namun skala bencana ini yang mendorong saya untuk melakukannya," ucapnya, merujuk pada invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai 24 Februari lalu.
Lebih lanjut, Bondarev menuturkan dirinya telah menyampaikan keprihatinan soal invasi ke Ukraina itu dengan staf senior pada misi diplomatik Rusia beberapa kali.
"Saya diberitahu untuk tutup mulut demi menghindari konsekuensi," ujarnya.
Belum ada tanggapan resmi dari kantor misi permanen Rusia untuk PBB terkait hal ini. Bondarev sendiri mengumumkan pengunduran dirinya via LinkedIn.
"Saya belajar untuk menjadi diplomat dan telah menjadi diplomat selama 20 tahun. Kementerian (Luar Negeri Rusia) telah menjadi rumah dan keluarga saya. Tapi saya tidak bisa lagi berbagi dalam aib yang berdarah, tak masuk akal dan sungguh tidak diperlukan ini," tulisnya.
Ukraina diketahui sebelumnya mendorong para diplomat Rusia untuk mengundurkan diri. Namun Bondarev memperkirakan tidak akan ada diplomat lainnya yang mengikuti jejaknya.
"Saya khawatir jika saya hanya satu-satunya," sebutnya.
Keputusan Bondarev ini menuai pujian dari juru bicara tokoh oposisi dan pengkritik Kremlin Alexei Navalny. Dia menyebut Bondarev sebagai orang jujur.
"Tampaknya hanya ada satu orang jujur dalam Kementerian Luar Negeri," sebut Kira Yarmysh dalam pernyataan via Twitter.(dtc)