Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Sekitar 20 negara menawarkan paket bantuan keamanan terbaru untuk Ukraina dalam menghadapi pasukan Rusia yang terus menginvasi wilayahnya. Mulai dari amunisi artileri, rudal, sistem pertahanan udara, tank, helikopter hingga kendaraan lapis baja ditawarkan untuk Ukraina.
Dilansir AFP, Selasa (24/5/2022), tawaran bantuan keamanan untuk Ukraina itu diungkapkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dalam pertemuan kedua antara AS dan negara-negara sekutunya guna membahas situasi terkini Ukraina pada Senin (23/5) waktu setempat.
Nyaris empat lusin negara dan organisasi yang membentuk Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina bertemu secara online untuk membahas upaya-upaya membantu Ukraina dalam melawan invasi Rusia. Sedikitnya 20 negara di antaranya menjanjikan persenjataan, amunisi dan pasokan lainnya untuk mendukung Kiev.
Kelompok itu mendapatkan penjelasan oleh Menhan Ukraina Oleksiy Reznikov soal situasi perang terkini di Ukraina, di mana kedua pihak yang berkonflik terus bertempur di garis depan yang ada di wilayah Ukraina bagian timur dan selatan yang dikuasai pasukan Rusia.
"Hari ini, bersama dengan Menteri Reznikov dan timnya, kita mendapatkan pemahaman bersama yang lebih tajam soal kebutuhan prioritas Ukraina dan situasi di medan pertempuran," sebut Austin dalam pertemuan tersebut.
"Banyak negara menyumbangkan amunisi artileri yang sangat dibutuhkan, sistem pertahanan pantai dan tank-tank dan kendaraan lapis baja lainnya," ungkapnya.
Negara-negara lainnya, tambah Austin, menawarkan pelatihan untuk militer Ukraina. Tidak disebutkan lebih lanjut daftar 20 negara yang menawarkan bantuan persenjataan untuk Ukraina.
Namun, Austin secara spesifik menyebut Denmark berkomitmen mengirimkan sistem rudal antikapal Harpoon dan Republik Ceko menawarkan helikopter serbu, tank dan sistem roket.
Harpoon merupakan rudal jelajah yang bisa meluncur di permukaan laut untuk menargetkan kapal-kapal hingga sejauh 300 kilometer di lepas pantai, tergantung jenisnya. Biasanya Harpoon dipasang pada kapal atau pesawat, namun Denmark menjadi satu-satunya negara dengan sistem perlindungan pantai berbasis darat.
Baterai sistem pertahanan Denmark akan menambahkan lapisan perlindungan untuk Pelabuhan Odessa di Ukraina, yang diyakini ada di bawah ancaman invasi Rusia dari lautan. Mereka juga bisa menjangkau pelabuhan Sevastopol, di mana armada Laut Hitam Rusia bermarkas.
AS sendiri mengumumkan paket bantuan terbaru sebesar USD 40 miliar untuk Ukraina. Namun, Austin tidak menjelaskan secara detail soal persenjataan jenis apa saja yang dikirimkan AS kepada Kiev, meskipun spekulasi yang beredar menyebut roket jarak jauh dengan presisi tinggi bisa digunakan menyerang wilayah Rusia.
Ukraina diketahui meminta AS untuk mengirimkan baterai portabel untuk roket jarak jauh M270 MLRS dan M142 Himars. Sistem itu bisa meluncurkan banyak roket pada waktu bersamaan dengan jangkauan hingga 300 kilometer, atau delapan kali lipat lebih jauh dari artileri di lapangan.
Dengan sistem itu, pasukan Ukraina akan memiliki kemampuan untuk menjangka target-target jauh di belakang garis depan Rusia dengan presisi tinggi. Sistem itu juga memampukan Ukraina untuk mengenai target-target di dalam wilayah Rusia sendiri, meskipun tidak diketahui secara pasti itu apakah itu menjadi niat mereka.
Sejak pertemuan pertama negara-negara donatur persenjataan di pangkalan militer AS di Jerman sekitar empat pekan lalu, Austin menegaskan bahwa 'momentum donasi dan pengiriman sudah luar biasa'.
Dia menyebut kebutuhan Ukraina tidak banyak berubah sejak pertemuan terakhir dan perang terus didorong oleh artileri, yang didukung oleh tank, drone dan peralatan militer lainnya.
"Pertempuran benar-benar dibentuk oleh artileri pada fase ini, dan kita telah melihat baku tembak artileri yang serius selama beberapa pekan terakhir," sebut Austin.
"Semua orang di sini memahami pertaruhan dalam perang ini dan itu bisa membentang jauh melampaui Eropa. Agresi Rusia merupakan penghinaan bagi tatanan internasional yang berbasis aturan," sambung Austin.
Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina ini diharapkan akan kembali bertemu secara langsung pada 15 Juni saat pertemuan level menteri NATO di Brussels, Belgia.(dtc)