Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, masih mewabah di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatra Utara. Namun begitu pun Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengimbau masyarakat tidak panik berlebihan menghadapi PMK. Ia menegaskan bahwa PMK bisa dikendalikan.
Hal itu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi menjawab wartawan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Selasa (24/05/2022).
Termasuk untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha 1443 pada 9 Juli 2022 mendatang, Edy Rahmayadi mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap daging aman konsumsi, begitu juga stoknya.
Ia menyebutkan saat ini ada 2.600 ekor ternak kambing, sapi, kerbau dan domba yang suspek PMK. Namun dari jumlah itu, tak satu ekor pun ternak yang mati.
"Untuk itu kita berusaha untuk melakukan pengendalian, seperti dengan cara mengisolasi ternak dan diobati," ujar Edy Rahmayadi, mantan Pangkostrad itu.
Hanya saja ia meminta semua pihak tidak membesar-besarkan PMK, karena bisa mengganggu mekanisme pasar. "Dan tolonglah kawan sekalian, jangan membuat rakyat stres, sampaikan bahwa ini bisa kita selesaikan dengan baik," ujar Edy mengimbau.
Lalu ia mengungkapkan beberapa langkah memastikan daging aman konsumsi saat Idul Adha 1443. Pertama pengendalian oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut.
"Dinas Peternakan melakulan isolasi-isolasi ternak yang terpapar," jelas Edy.
Kedua, Pemprov, Pemkab/Pemko dan Forkopimda sudah membentuk pos cek point di perbatasan Sumut. Tujuannya untuk mengawasi lalu lintas ternak yang akan masuk ke Sumut.
Selain itu, Dinas Kesehatan Sumut dan Kabupaten/Kota, sebut Gubernur Edy, juga turut melakukan langkah pengendalian.
Sebelumnya Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap, mengatakan telah ditemukan 19 ternak di Sumut yang positif tertular PMK berdasarkan pemeriksaan sampel di Balai Veteriner Medan.
"Namun masyarakat tak perlu panik menanggapi kondisi itu. Sebab 19 ternak itu kondisinya kian membaik dari penanganan yang kita lakukan," ujar Azhar kepada wartawan usai Rapat Kordinasi Pengendalian PMK, Kamis (19/05/2022).
Azhar mengatakan telah dibentuk Tim Pengendalian PMK di Sumut. Beberapa tugasnya adalah mengawasi lalu lintas ternak yang masuk ke Sumut, melakukan penanganan, dan sosialisasi pencegahan dini PMK.
"Sesuai arahan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, kita bentuk Tim Pengendalian PMK. Insyallah dengan kebersamaan kita semua, wabah ini bisa kita atasi bersama," pungkas Azhar.