Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund) Kristalina Georgieva mengatakan ekonomi dunia saat ini berada di posisi yang sangat rawan. Pasalnya, saat ini ekonomi dihantam berbagai macam krisis.
Dunia belum juga pulih betul dari krisis ekonomi yang disebabkan COVID-19, kini sudah ada ancaman krisis dari perang yang terjadi di Eropa.
"Kita berada di ruang yang belum pernah dialami sebelumnya. Krisis demi krisis dalam dua tahun. Baru saja kita mulai pulih dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh COVID, kini kita dilanda perang di Eropa, sanksi dan konsekuensi mereka," kata Kristalina dalam wawancara dengan CNN dikutip detikcom, Jumat (27/5/2022).
Sejak Oktober tahun lalu, IMF sudah dua kali menurun proyeksinya soal pertumbuhan ekonomi global. Kristalina menyatakan bisa saja IMF kembali menurunkan proyeksinya tahun ini.
Mengingat beberapa upaya pengetatan kondisi keuangan dan apresiasi mata uang dolar. Hal itu dinilai dapat melemahkan perkonomian banyak negara berkembang dan miskin. Belum lagi perlambatan rantai pasokan yang drastis di Cina.
"Dan ketika kita melihat ke downgrade (penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi) terakhir, saya tidak akan meragukan bahwa mungkin ada downgrade lebih lanjut," ujar Kristalina.
Dia juga menyinggung soal kekhawatiran terjadinya fragmentasi ekonomi global. Bila hal ini terjadi rantai pasok global akan sangat terganggu. Akan terbentuk blok perdagangan baru dan pilihan mata uang cadangan yang baru.
"Jika kita melangkah sejauh itu, konsekuensinya akan buruk bagi orang miskin di negara miskin. Dampaknya juga akan terasa bagi kita semua karena standar hidup kita akan terpengaruh," ungkap Kristalina.
Terakhir, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global hanya mencapai 3,6% pada April lalu. Kristalina mengatakan meskipun bakal ada penurunan proyeksi lagi, dia yakin tidak sampai minus. Bila minus artinya, gelombang resesi akan terjadi di berbagai negara.
"Proyeksi kami untuk pergi ke wilayah masih sangat jauh, sangat tidak mungkin kita akan mengalami resesi global. Mungkin akan tetap ada resesi di beberapa negara tapi tak banyak," sebut Kristalina.(dtf)