Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota Komisi B DPRD Sumatera Utara (Sumut) Ahmad Hadian meminta Kementerian Pertanian (Kementan) harus segera menyukupi pasokan obat dan vaksin guna mengatasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi. Para peternak saat ini tengah kesulitan mengobati ternak sapinya yang terpapar PMK.
“Perkembangan paparan PMK yang begitu cepat harusnya diantisipasi dengan pasokan obat dan vaksin yang mencukupi. Masyarakat peternak sudah mengeluh kesulitan mengatasi ternak sapinya terpapar PMK,” ujar Ahmad Hadian Rabu (1/6/2022) di Medan, menanggapi keluhan peternak terkait sapinya terpapar PMK.
Dari pantauan di lapangan, lanjut Sekretaris FPKS ini, dinas-dinas peternakan di kabupaten/kota tidak memiliki stok obat yang memadai, sehingga banyak petugas kesehatan hewan harus membeli sendiri obat tersebut di apotik hewan guna melayani permintaan peternak yang ternaknya terpapar PMK.
“Resikonya peternak harus mengeluarkan biaya untuk obat tersebut. Padahal untuk kasus wabah seperti ini seyogyanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Harusnya peternak rakyat bisa mendapatkan obat dan vaksin secara gratis,” ujarnya.
Beberapa masalah lain terkait wabah PMK saat ini, menurut anggota dewan dari dapil Batubara, Asahan, Tanjungbalai ini, stok obat pun langka di pasaran. Ini harus jadi perhatian pemerintah pusat dalam hal ini Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI.
Apalagi, tambah Ahmad Hadian, belum semua peternak sadar akan bahaya PMK ini, khususnya peternak yang terbiasa melepas liarkan ternak nya belum semua mau mengurung / mengisolasi ternak nya yang sudah terinfeksi, ini yang bisa turut mempercepat penularan.