Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pelonggaran covid-19 oleh Presiden RI, Joko Widodo, diharapkan tidak serta merta membuat disiplin protokol kesehatan covid menjadi lengah. Pelonggaran tersebut juga diharapkan tidak melemahkan niat pemerintah daerah, para organisasi, lembaga maupun seluruh masyarakat untuk menggalakkan vaksinasi covid.
Anggapan bahwa covid semakin mereda yang diikuti dengan mulai lengahnya masyarakat, justru akan memberi ruang baru terhadap berkembangnya lagi penyebaran covid.
Hal itu dikatakan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, kepada wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Kamis (02/06/2022).
Mantan Pangkostrad itu menegaskan covid belum berakhir di Sumut. Terjadinya pengabaian protokol kesehatan dan mulai menurunnya semangat vaksinasi, menyebabkan terjadinya kembali kasus covid di Sumut.
"Jadi rakyat kita semuanya ini, saya mengimbau, hari ini kita 5 orang yang terpapar, walaupun testing dan tracing kita tetap perbanyak, 5 inikan berarti ada dia (terpapar) virus," ujar Edy.
Ia bahkan menyoroti pertambahan 5 kasus covid saat ini, lebih banyak dua kali lipat dari hari-hari sebelumnya belakangan ini yang berada pada rata-rata 1-2 kasus.
"Virus itu masih ada, biasanya satu, dua, nol. Ini sekarang lima , masih diseputaran itu, berarti kan virus ini masih ada ini," sebut Gubernur Edy.
Untuk itu, mantan Panglima Kodam I/BB itu kembali menyerukan digalakkannya kembali pelaksanaan vaksinasi covid bagi masyarakat Sumut.
"Berarti belum tuntas virus ini, obatnya apa tinggal sekarang ini, vaksinasi, gak ada lagi yang lain, jangan nanti bilang berdoa, berdoa itu wajib itu, kegiatan kita adalah vaksinasi," tegas Edy.
Selain vaksin, Gubernur Edy meminta protokol kesehatan harus didisiplinkan kembali. "Tetap harus disiplin gunakan masker, tetap harus cuci tangan, tetap harus atur jarak, karena ini virus, berkembang atau tidak berkembanhnya itu tergantung, tapi masyarakat virus belum selesai, tetap kita harus sama-sama untuk menyelesaikan ini," ujarnya.
Terkait penurunan angka capaian vaksinasi di Sumut, menurutnya harus menjadi tanggung jawab bersama. Ia mengemukakan capaian realisasi vaksinasi di Sumut, yakni vaksin pertama 97%, vaksinasi kedua 80% dan vaksinasi ketiga 15%.
"Jadi begini, jadi semakin sulitlah kita pemprov ini, karenan disebarluaskan bahwa Covid-19 sudah selesai, jadi tak mau rakyat itu divaksin. Kalau tempo hari masih bisa itu didatangi, door to door yang dilakukan oleh Kapolda dan Pangdam, jadi semakin sulit, jadi Kapolda dan Pangdam sudah melakukan kemana-mana," tambahnya.