Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen yakin ekonomi AS tidak akan mengalami resesi. Tetapi, pertumbuhan ekonomi memang diyakini akan melambat dan harga bensin akan tetap tinggi.
"Saya tidak berpikir kita (akan) mengalami resesi. Belanja konsumen sangat kuat. Belanja investasi solid. Saya tahu orang-orang sangat kesal dengan inflasi, tetapi tidak ada yang menunjukkan bahwa resesi akan terjadi," katanya dalam acara New York Times Dealbook, dikutip dari Reuters, Jumat (10/6/2022).
Terkait inflasi di AS yang masih tinggi, Yellen mengaku salah dalam memprediksi bahwa inflasi akan bersifat sementara.
Untuk mencegah keadaan semakin parah, pemerintah AS telah menyetujui dana Rencana Penyelamat AS senilai US$ 1,9 triliun. Rencana tersebut telah ditanda tangani oleh Presiden AS Joe Biden.
"Hal-hal yang tidak terduga selalu bisa terjadi. Dunia sangat tidak pasti," katanya.
Yellen mengatakan memerangi inflasi adalah prioritas utama Presiden Joe Biden. Namun, Biden belum bisa yakin jika harga bensin akan turun dalam waktu dekat.
Menurut Yellen, Biden telah melakukan apa yang bisa dia lakukan untuk mengatasi harga bensin yang tinggi dengan mengarahkan penarikan Cadangan Minyak Strategis. Dia menambahkan pejabat AS juga akan terus memperketat sanksi yang bertujuan menghukum Rusia dan menghentikan perang di Ukraina.(dtf)