Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi makin mesra saja dengan PDI Perjuangan. Itu terlihat dari beberapa fakta akhir-akhir ini. Apakah akan bersama di Pilgubsu 2024?
Kedekatan sosok mantan Pangkostrad itu cukup mengejutkan. Sebab selama ini PDIP di Sumatera Utara kerap memberi kritikan tajam atas kinerja Edy Rahmayadi memimpin Sumut.
Terlebih pada Pemilihan Gubernur Sumut pada 2018, Edy adalah rival PDIP. Saat itu partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengusung Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus (DJOSS).
Namun Edy Rahmayadi yang berpasangan dengan Musa Rajekshah, muncul sebagai pemenang. Pasangan ERAMAS itu dilantik Presiden Jokowi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut pada 5 September 2018.
Dalam 3 tahun terakhir pemerintahan Edy Rahmayadi, PDIP kerap mengkritik keras kinerja Edy. Di antaranya pada 2019 atau setahun pemerintahan Edy, Anggota Fraksi PDIP DPRD Sumut ramai-ramai memberi nilai 4 kepada Edy.
Penilaian berlanjut di Januari 2020. Saat itu Ketua Fraksi PDIP DPRD Sumut, Mangapul Purba, mengatakan fraksinya memberikan rapot merah kepada Gubernur Edy. Kinerjanya dalam memimpin pembangunan dinilai buruk.
Kemudian pada Agustus 2020, Fraksi PDIP menolak laporan pertanggungjawaban Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, tentang APBD Sumut tahun anggaran 2019.
Lalu Anggota DPRD Sumut, Penyabar Nakhe, dalam pandangan akhir Fraksi PDIP terhadap nota keuangan dan rancangan P-APBD Tahun Anggaran 2021, Rabu (22/09/2021), menyebutkan Gubernur Edy dalam 3 tahun kepemimpinan, belum bisa memberikan yang terbaik.
Gubernur Edy dalam pengalokasian anggaran pembangunan Sumut 2018-2021, disebut tidak berbasis data, tidak berdasarkan pemetaan persoalan dan kebutuhan masyarakat.
Namun begitu pun, PDIP Sumut bukan berarti tak 'membuka diri' kepada Edy. Fraksi PDIP pada bagian akhir pandangan fraksi itu, menyatakan akan mendukung Gubernur Edy Rahmayadi maju untuk periode kedua pada Pilgub Sumut 2024.
Namun syaratnya jika Edy Rahmayadi melakukan perubahan nyata di Sumut pada 2 tahun sisa kepemimpinanya. Mendapat sinyal dukungan seperti itu, Gubernur Edy Rahmayadi merasa semakin pede.
Sinyal dukungan itu sepertinya menjadi pintu awal bagi Gubernur Edy untuk lebih dekat lagi dengan PDIP Sumut. "Berarti jadilah aku lagi. Terima kasih lah," kata Edy menanggapi dukungan itu.
Hubungan Edy dengan para elit PDIP Sumut, seperti Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting, terus terjalin baik. Keduanya selalu tampak akrab menghadiri sejumlah agenda penting.
Terbaru adalah kala Edy Rahmayadi menghadiri senam sicita (senam cinta tanah air) yang digelar PDIP Sumut di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (20/5/2022).
Meski Edy Rahmayadi saat itu mengalami gangguan kesehatan mata, namun nyatanya Edy hadir dan bersemangat bersenam ria bersama Ketua PDIP Sumut, Rapidin Simbolon, dan Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution.
Ia berharap agar PDIP berbuat lebih banyak untuk bangsa Indonesia. "Bersatulah kita terus, berbuat yang terbaik untuk bangsa yang kita cintai ini. Dengan kita mencintai bangsa ini, kegiatan kegiatan politik akan bermanfaat untuk rakyat yang kita cintai," kata Edy saat itu.
Dan pada akhir Mei 2022 kemarin, Edy Rahmayadi melayat ke rumah duka di Medan, mendoakan kepergian ibunda Sotarduga, anggota DPR RI dari Fraksi PDIP.
Dalam unggahan foto yang beredar, Edy Rahmayadi tampak akrab bersama Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, di acara duka itu.
Pada Senin (07/06/2022) malam, Edy Rahmayadi menerima kunjungan Anggota Fraksi PDIP DPR RI, Junimart Girsang, di rumah dinas. Mereka akrab. Edy malam itu membuat surpraise, dengan menyiapkan kue ulang tahun ke Junimart.
Kemesraan Edy dengan PDIP terus berlanjut. Ketua Fraksi PDIP DPRD Sumut, Mangapul Purba, pada Senin (06/06/2022), menegaskan dukungan pihaknya mendukung Edy menjalankan program pembangunan jalan prioritas Sumut Rp 2,7 triliun.
Adapun proyek strategis Sumut itu menuai pro dan kontra publik Sumut. Namun oleh Gubernur Edy, proyek multiyears itu harus berjalan untuk memperbaiki infrastruktur jalan rusak yang sudah lama dinantikan masyarakat.
"Kami fraksi tetap konsisten mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan infrastrutur di Sumut, kondisi kerusakan infrastruktur jalan di Sumut sudah cukup parah, hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja," ujar Mangapul.
Adapun Ketua PSI Sumut, Nezar Djoeli, yang langsung mengkritik Mangapul karena dukungan tersebut, Wakil Ketua PDIP Sumut, Aswan Jaya langsung membela.
"Jalan-jalan provinsi yang rusak sudah cukup parah dan panjang, akibatnya mengganggu dan menghambat laju aktivitas keseharian masyarakat, baik aktivitas ekonomi, pendidikan dan sosial budaya, hal ini sudah berlangsung lama dan tidak boleh dibiarkan, karenanya program Gubsu untuk perbaikan jalan menjadi wajib hukumnya untuk didukung," ujar Aswan Jaya, Rabu (08/06/2022).