Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Pertunjukan Wayang Orang Bharata turut terkena dampak pandemi karena minimnya penonton. Bangunan yang berada di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, juga merupakan lokasi cagar budaya.
Wayang Orang Bharata yang sudah melegenda dan bagian dari cerita Jakarta baru saja disambangi oleh Gubernur DKI Anies Baswedan, tadi malam.
Gubernur Anies berjanji segera merenovasi bangunan Wayang Orang Bharata. Hal tersebut terungkap dalam unggahan terbarunya di akun Instagram pribadi.
"Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan DKI Jakarta mendukung penuh berbagai ikhtiar untuk memajukan kebudayaan, dengan melakukan renovasi infrastruktur gedung Wayang Orang Bharata, serta mendukung kegiatan pentasnya yang pada 5 Juli 2022 nanti akan digelar pentas 50 tahun Wayang Orang Bharata dengan disponsori oleh BUMD DKI Jakarta," tulis Gubernur Anies, seperti dilihat detikcom.
Anies mengatakan pelestarian budaya harus dilakukan. Wayang tidak hanya sekadar menjadi tontonan namun juga tuntunan.
"Ini sebuah kombinasi yang luar biasa dan harus kita jaga bersama-sama. Pelestarian harus dilakukan, pengembangannya juga dilakukan sehingga dengan begitu budaya mengalami pertumbuhan terus menerus mengikuti tantangan zaman," sambungnya.
Wayang Orang Bharata kini harus terus menggigit jari, akibat pandemi. Pagelaran seni itu kini harus kehilangan taji, karena tak bisa unjuk gigi. Semua seni pertunjukan dihentikan karena gedung-gedung pertunjukkan harus tutup. Gemerlap panggung dan riuh tepuk tangan penonton, kini tak lagi bisa dilihat dan didengar langsung oleh para pecinta seni dan budaya. Foto: Agung Pambudhy
Gubernur Anies mengatakan sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 7 miliar untuk renovasi. Nantinya, pertunjukan besar-besaran bakal berlangsung pada 5 Juli 2022 untuk merayakan 50 tahun Wayang Orang Bharata.
Selama hampir setengah abad, Wayang Orang Bharata masuk dalam sejarah Ibu Kota. Berdiri sejak 1963, kelompok wayang orang ini selalu menggelar pertunjukan di Gedung Bharata Purwa yang masih eksis sampai sekarang.
Awalnya, Wayang Orang Bharata bernama Wayang Wong Panca Murti-berpusat di gedung Rialto Theater tapi berganti nama seperti yang dikenal sekarang.
Paguyuban Wayang Orang Bharata jadi salah satu kelompok seni tradisi yang masih bertahan sampai sekarang dan kuat melekang zaman. Pada kurun 1963-1999 Wayang Orang Bharata sempat menggelar pertunjukan setiap malam.
Namun sejak gedung pertunjukan sempat direnovasi, pertunjukan hanya berlangsung setiap Sabtu malam saja.
Biasanya pertunjukan dimulai pukul 20.00 WIB. Para penonton di sini umumnya mencari obat rindu akan seni tradisi Jawa sekaligus menjadi ajang reuni dan kumpul-kumpul.
Gedung ini memiliki kapasitas 280 kursi penonton di lantai atas dan bawah dengan tata suara dan cahaya yang layak. Pada 2000-2004, gedung ini pernah direnovasi lalu dibuka lagi.
Pada 28 Mei lalu, Wayang Orang Bharata menggelar pertunjukan Destarastra yang disiarkan di YouTube resminya.
Lakon Destarastra yang merupakan Ayah dari Para Kurawa yang berjumlah 100, di Perang Bharatayudha gugur tak tersisa. Destarastra sangat terpukul hatinya memikirkan putra-putranya Kurawa, bahkan Ia telah terusir dari Kerajaan Hastinapura. Setiap hari, setiap saat Destarastra termenung dan selalu membayangkan kisah hidupnya. Diawali ketika Ia bertemu dengan Gendari, istrinya. Ia selalu terngiang-ngiang hasutan Gendari dan Sengkuni agar Tahta Hastinapura harus menjadi milik Kurawa, meskipun sebenarnya Hastinapura hak Para Pandawa. dtc