Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menghadiri gala diner dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2022 bersama pemimpin-pemimpin negara sahabat. Dalam kesempatan itu, Prabowo duduk satu meja dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Long hingga PM Jepang Fumio Kishida.
Dilihat melalui foto yang diterima detikcom, terlihat ketiganya duduk satu meja bundar. Selain Fumio dan Hsien, pejabat lainnya yang duduk bersama Prabowo, yaitu Menhan AS Lloyd J Austin, Menhan Australia Richard Donald Marles dan Menhan Cina General Wei Fenghe.
Keberadaan Menhan Prabowo di tengah pemimpin-pemimpin negara sahabat menunjukkan bahwa kedudukan Indonesia di mata dunia sangatlah strategis. Indonesia memiliki peran penting dalam upaya menjaga perdamaian dunia yang sejalan dengan pembukaan UUD 1945.
Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Prabowo saat berbicara di forum IISS Shangri-La Dialogue 2022 bertajuk 'Mengelola Persaingan Geopolitik di Kawasan 'Multipolar' di Singapura kemarin. Dal forum itu, Prabowo berbicara tentang pentingnya peran Indonesia dalam geopolitik Indo-China yang menyebabkan negara-negara jajahan berhasil merdeka dari jerat imperialisme dan kolonialisme.
Prabowo mengatakan faktor itu dipengaruhi oleh pemimpin Indonesia Presiden Sukarno yang berhasil menggagas gerakan non-blok.
Usai memberikan pidato pada forum IISS, Prabowo juga mendapat pujian dari para pakar luar negeri bernama Hoo Chiew Ping yang merupakan dosen senior di National University of Malaysia. Hoo menganggap isu yang di bawa Prabowo paling menarik karena tidak mengangkat narasi Barat seperti biasanya.
Hoo yang hadir dalam sesi itu pun mengatakan bahwa para penonton bahkan bertepuk tangan sebelum Prabowo mengakhiri penyampaiannya. Menurutnya, hal ini jarang terjadi. Hoo menceritakan Prabowo memulai penampilannya dengan gelombang gerakan independensi setelah perang dunia kedua untuk berargumen tentang anti-kolonialisme di antara negara-negara yang lebih kecil atau lebih lemah ketika menghadapi tekanan kekuatan besar dunia.
"@Kemhan_RI @prabowo menyampaikan salah satu komentar yang paling menarik (bukan narasi Barat seperti biasanya). Beberapa penonton bertepuk tangan sebelum ia mengakhiri penyampaiannya (juga jarang terjadi)," ujar Hoo yang dilihat melalui keterangan tertulis, Minggu (12/6/2022).
Prabowo, kata dia, juga mencontohkan bagaimana negara-negara Asia percaya pada kepemimpinan yang bijaksana karena mereka adalah yang paling terpengaruh oleh kekuatan besar. Pengalaman umum dijajah dan diperbudak membuat negara-negara Asia mencari cara kolektif untuk menciptakan lingkungan yang ramah.
Pujian terhadap penampilan Prabowo juga datang dari Twitter @willschoong yang mengatakan bahwa penyampaian Prabowo singkat dan tajam. Pemilik akun terserbut adalah Senior Fellow di ISEAS - Yusof Ishak Institute Singapura.
"Saya baru saja menetap, tetapi sepertinya pidato @prabowo cukup singkat, katakanlah 12 menit? Dalam satu tahun, pembicara sebelumnya agak mengoceh, melompat dari halaman ke halaman. Penyampaian Prabowo singkat dan tajam," ujarnya. dtc