Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Humbahas. Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas), Dosmar Banjarnahor membeberkan pesan Presiden RI Joko Widodo untuk peserta Rapat Koordinasi Nasional melalui video conference (vidcon) Rabu (15/6/2022), Mengambil tema 'Kawal Produk Dalam Negeri untuk Bangsa Mandiri', Presiden menekankan persiapan menghadapi ancaman krisis energi dan pangan di Indonesia dan dunia.
“Berkali-kali Presiden sampaikan bahwa situasi saat ini tidak mudah, situasi yang tidak gampang karena ketidakpastian global. Ancaman krisis pangan, krisis energi, kenaikan inflasi dialami semua negara,"sebut Dosmar.
Kata Dosmar, Presiden Jokowi menggambarkan kondisi ancaman krisis pangan menjadi peluang besar dalam berbagai bidang usaha dengan potensi lahan yang tidak produktif.
Presiden Jokowi mengharapkan agar belanja pemerintah diprioritaskan produk dalam negeri ketimbang produk impor untuk menciptakan nilai tambah.
"Presiden menyampaikan belanja pemerintah pusat dan daerah harus menciptakan nilai tambah, membangkitkan pertumbuhan ekonomi, dan juga efisien tanpa mengesampingkan kualitas,Jangan sampai kita yang memiliki APBN dan APBD, belinya produk impor,” jelasnya.
Presiden Jokowi juga mengungkap laporan dari Bank Dunia dengan prediksi kurang lebih 60 negara yang akan ambruk ekonominya, 40 di antaranya diperkirakan pasti. Untuk itu, Jokowi mengajak para pejabat untuk memiliki rasa kepekaan.
Presiden Jokowi juga meminta kepada semua kementerian, lembaga, Pemda, BUMN, BUMD, agar memiliki kepekaan dan konsisten mengawal target belanja produk dalam negeri.
Kepala BPKP RI, Muhammad Yusuf Ateh, menyampaikan, sesuai arahan dari Presiden bahwa pemanfaatan belanja pemerintah harus dimaksimalkan untuk menyerap produk dalam negeri, sehingga dapat mengalirkan manfaat secara maksimal kepada aktivitas ekonomi dalam negeri.
Merespon hal tersebut, pihaknya mengawal disiplin belanja prioritas dari pemerintah untuk Pinjaman Dalam Negeri (PDN) sampai dengan triwulan 1 Tahun 2022 e-katalog, meskipun belanja itu masih didominasi oleh produk impor baik dari segi prototype maupun realisasi transaksi.
Muhammad Yusuf mengatakan, terbitnya Inpres Nomor 2 Tahun 2022, kondisi tersebut berangsur membaik pada minggu ketiga Mei 2022, dimana produk lokal telah mendominasi produk tayang di e-katalog nasional meskipun secara transaksi produk informasi lebih tinggi.