Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bogor. Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas situasi di Ukraina dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier di Istana Kepresidenan, Bogor. Jokowi menegaskan sikap Indonesia tentang kedaulatan wilayah.
"Perihal isu kawasan dan isu global, kita bertukar pikiran tadi mengenai situasi di Ukraina dan kerja sama Indo-pasifik. Secara tegas saya menyampaikan kembali posisi konsisten Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah," kata Jokowi dalam pernyataan pers bersama di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/6/2022).
Jokowi mengingatkan soal pentingnya hukum internasional dipatuhi. Selain itu, Jokowi meminta semua negara mengedepankan budaya damai.
"Untuk itu, prinsip-prinsip dan hukum internasional harus dipatuhi secara konsisten. Budaya damai serta saling menghormati serta semangat kerja sama perlu terus diperkuat," ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mendorong penguatan kerja sama untuk mengatasi dampak perang di Ukraina. Kolaborasi itu terutama terkait urusan pangan dan energi.
"Dan terkait dengan kerja sama kawasan Indo-Pasifik. Saya kembali menekankan pentingnya arsitektur kawasan secara inklusif yang mengedepankan semangat kolaborasi bukan pembendungan atau containment di Indo-Pasifik dalam spirit kerja sama multilateralisme dan perdamaian," imbuh dia.
Jokowi Bicara Hubungan G7 dan G20
Jokowi merasa terhormat atas kunjungan Presiden Jerman ke Indonesia. Menurut Jokowi, hal itu menandakan relasi erat antara Jerman sebagai Ketua G7 dan Indonesia sebagai Presiden G20.
"Indonesia menjadi salah satu tujuan pertama kunjungan bilateral presiden Jerman setelah kembali terpilih sebagai Presiden Jerman bulan Februari tahun ini. Tentu ini menunjukkan kedekatan hubungan kedua negara yang mana Jerman adalah ketua G7 dan Indonesia adalah presiden G20," imbuh Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menyebut Presiden Jerman bukan orang asing baginya. Jokowi pernah bertemu dengan Steinmeier pada 2014 silam.
"Presiden Steinmeir juga bukan orang baru bagi saya karena kita sudah pernah bertemu di Jakarta di tahun 2014 saat beliau menjabat sebagai menteri luar negeri. Pertemuan bilateral tadi berlangsung sangat bersahabat dan produktif dan mengenai isu-isu bilateral kita fokus berbicara mengenai kerja sama ekonomi," tutur Jokowi.(dtc)