Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir Perum Bulog yang hanya mengambil banyak beras petani tetapi tidak bisa menjualnya sampai stok menumpuk dan kualitas menurun. Hal itu disampaikannya saat membuka Sidang Kabinet Paripurna.
Menanggapi itu, Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal mengatakan pihaknya ditugaskan mengelola cadangan beras pemerintah (CBP). Apa yang disampaikan Jokowi dipandang sebagai arahan yang harus dilaksanakan.
"Apa yang disampaikan Bapak Presiden merupakan arahan, dan arahan Presiden adalah perintah yang mesti dilaksanakan," kata Awal kepada detikcom, Selasa (21/6/2022).
Berdasarkan pemberitaan detikcom pada Mei 2022, jumlah stok beras yang tersimpan di gudang Bulog seluruh Indonesia tercatat kurang lebih 1 juta ton. Angka itu merupakan batas aman sesuai penugasan pemerintah yaitu 1-1,5 juta ton.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas memprediksi tak mengimpor beras sampai akhir 2022 karena produksi beras lokal meningkat.
"Mudah-mudah prediksi saya dengan para direksi kita tidak akan impor sampai akhir tahun ini karena produksi lokal kita sedang meningkat. Ini untuk sekian kalinya empat tahun berturut-turut kami tidak atau belum impor beras," kata Buwas saat konferensi pers, Selasa (10/5/2022) lalu.
Sindiran Jokowi ke Bulog berawal dari arahannya kepada semua pihak mulai dari petani hingga BUMN agar meningkatkan produksi beras nasional. Kebutuhan pangan yang satu itu sangat penting di tengah ancaman krisis global.
Jokowi juga meminta penyerapannya dilakukan dengan benar dan harus ada pengambil alih yang serius membeli beras petani hingga mampu menjualnya ke masyarakat. Nah dalam hal ini dia menyindir Perum Bulog yang dinilai tak bisa menjual sampai kualitas beras menurun.
"Kalau sudah ngambil jangan sampai kayak Bulog, ngambil dari petani banyak, stok, nggak bisa jual sehingga kualitasnya jadi turun dan ada yang busuk yang dulu, rusak, jangan," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2022).(dtf)