Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Meski kondisi ekonomi belum begitu membaik di 2021 karena pandemi Covid-19, namun Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Pedesaan (KSP3) mampu membagikan laba (sisa hasil usaha) Rp 38 miliar berupa BJS dan BJP kepada 72.428 orang anggota dari total pendapatan Rp 66 miliar.
Hal ini diungkapkan Humas KSP3 Nias, Ya'aman Telaumbanua mewakili ketua pengurus, Robert Zebua, di kantor pusat koperasi tersebut di Jalan Yos Sudarso Ujung, Desa Saewe, Kota Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatra Utara, Kamis (23/6/2022).
Dalam laporan tutup buku 2021, KSP3 yang memiliki sebanyak 25 cabang se-Kepulauan Nias, dan 150 karyawan, 5 pengurus dan 3 pengawas, berhasil mencetak aset (modal) Rp735 miliar. Di antaranya pendapatan dan simpanan anggota sebesar Rp 628 miliar. Hal ini lantaran seiring dengan meningkatnya dana simpanan anggota. Atau tumbuh rata- rata di kisaran 5 - 8 persen dari tahun 2017 hanya Rp 416 miliar.
Dikatakan, bila menghitung Rp 628 miliar dibagi 72.428, maka rata-rata anggota menyimpan uangnya di KSP3 Rp 8 juta per orang.
"Jadi tingkat pertumbuhan simpanan naik rata-rata di kisaran 5-8 persen," kata Ya'aman Telaumbanua
Sedangkan perkembangan dana pinjaman, lanjutnya, naik tak terbendung. Saat ini posisi dana beredar ke anggota mencapai Rp 494 miliar. Tumbuh sekitar 10 - 15 persen setiap tahun.
"Kita menyasar anggota KSP3 ini untuk usaha kecil dan menengah," ujar Ya'aman.
Ia mengungkapkan, KSP3 termasuk penyumbang pajak terbesar koperasi di Nias. Sebab sisa hasil usaha berupa balas jasa simpanan (BJS) dan BJP kena pajak sebelum UU Cipta Kerja lahir.
Sementara tunggakan pinjaman, semula ditargetkan sebesar 5 persen, namun realisasi di kisaran 12 persen. Bahkan, setelah covid19 melanda tunggakan berada di kisaran 20 persen.
Menurut Ya'aman, pihaknya akan mampu menekan dengan adanya upaya penanganan. Banyak cara ditempuh sesuai yang ditetapkan dalam SOP. Dengan cara menyicil sebesar 50 persen per bulan dari besaran cicilan. Karena alasan masa pandemi covid-19, sehingga penunggak itu meminta tenggang waktu.
Dia menargetkan, tunggakan macet masih bisa diturunkan di bawah 10 persen. Mudah-mudahan pulih ekonomi tahun 2022 sehingga pembayaran angsuran pinjaman anggota menengah bawah ini bisa lancar.
"Sebab konsep kita akan melakukan pembinaan usaha dengan cara pendampingan langsung terhadap kegiatan usaha usaha anggota untuk bisa berkembang dan meningkat", paparnya
Mendorong antar anggota agar silang usaha untuk saling membutuhkan produk satu sama lain (suplay and demand).
"Kita berharap 2022 ini dengan kembali membaik kondisi ekonomi pulih, bisnis anggota juga bergairah bisa tumbuh lagi kita optimis," harapnya.
Ia menjelaskan, 35 tahun telah berdiri KSP3 sejak 1987 ingin bercita cita untuk menciptakan ribuan usahawan anggota agar bisa berusaha sukses dari dana pinjaman mereka.