Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT Alessa Motors Nusantara akan memproduksi motor listrik eX3000. Menariknya, perusahaan menggandeng UKM dalam memproduksi motor listrik tersebut.
Mulai berdiri di tahun 2019, Alessa Motors Nusantara awalnya berniat memproduksi atau mendesain mobil listrik. Namun pandemi COVID-19 menghantam Indonesia di tahun 2020 yang membuat rencana tersebut tertunda dan dialihkan ke produksi sepeda motor listrik.
"eX3000 adalah produk dalam negeri, merk dalam negeri dan 100% dimiliki orang Indonesia, perusahaannya yang berdiri dari tahun 2019 bukan dari penanaman modal asing (PMA)," kata President Director & Founder PT Alessa Motors Nusantara, Ing Tindjaja Soetadji dalam keterangannya, Minggu (26/6/2022).
"Kapasitas produksi kami 200 unit per hari. Perusahaan kami mengadopsi strukturnya perusahaan startup, tidak punya karyawan dalam jumlah banyak tapi kami bermitra dengan perusahaan UKM lainnya. Kami berharap produk Alessa yang diproduksi di Cikarang turut mendongkrak usaha kecil dan menengah di sekitar kami," sambungnya.
Dalam produksi motor listrik eX3000, Alessa menggandeng sejumlah UKM lokal sebagai mitra pemasok. Meskipun produk lokal, ia mengaku bangga dengan produk eX3000 karena memiliki spesifikasi teknik tinggi di kelasnya dengan harga terjangkau.
Sebagai contoh, salah satu keunggulan utama eX3000 adalah smart battery dengan daya 2 Kwh. Sementara sejumlah motor di kelas yang sama memiliki daya baterai di bawahnya yaitu 1,2 atau 1,5 Kwh. Dengan daya 2 Kwh tersebut, jarak tempuh battery eX3000 bisa mencapai kecepatan rata-rata 70 km/jam.
"Kami datang dengan konsep spesifikasi tinggi, harga terjangkau. Desain kita minimalis tapi bergaya anak muda," bebernya.
Selanjutnya, Soetadji menuturkan Alessa tak sekedar menjadi penjual sepeda motor listrik namun juga menyediakan ekosistem kendaraan listrik yang lengkap mulai dari baterai, charging & swap station hingga aplikasi perangkat lunaknya. Guna memaksimalkan pelayanan, Alessa dalam enam bulan ke depan berencana membangun setidaknya 200 charging & swap station.
Selain di Jabodetabek, Alessa dalam waktu dekat juga akan membangun charging & swap station di beberapa daerah lain di Indonesia. Bahkan saat ini Soetadji mengaku Alessa tengah melakukan komunikasi dengan salah satu mitra untuk penyediaan 1.000 buah sepeda motor dan 40 charging & swap station.(dtf)