Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pabrik ban dunia mempertanyakan kepastian karet ekspor asal Sumatra Utara (Sumut) yang tertahan di Kapal Mathu Bhum V298E berbendera Singapura. Karet sebanyak 17 kontainer atau sekitar 342,72 ton itu tujuan ke Amerika Serikat (AS), India, Kolombia, Romania dan Argentina.
Seperti diketahui, Kapal Mathu Bhum V298E berbendera Singapura diamankan TNI AL melalui KRI Karotang 872 di Perairan Belawan pada 4 Mei 2022. Bersama dengan produk sawit inilah produk karet dari Sumut tertahan.
"Terhitung sudah 52 hari tertahan. Semua karet yang diekspor merupakan bahan baku ban. Itu adalah pesanan buyer dari pabrik ban besar dunia diantaranya Goodyear, Michelin, Yokohama. Jumlahnya 342,72 ton atau 17 kontainer. Para buyer meminta eksportir menginformasikan bila kapal telah diberangkatkan dari Belawan. Namun, pihak eksportir sama sekali belum dapat menyampaikan informasi terkait hal ini karena respon operator kapal belum ada kepastian," kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, Minggu (26/6/2022).
Edy mengatakan, regulasi Indonesia di bidang ekspor sudah cukup jelas diatur dalam UU Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan. Bila pemerintah telah cukup melakukan investigasi terhadap barang ekspor dari Sumut yang tertahan tersebut, diharapkan kapal dapat segera berlabuh menuju pelabuhan transhipment.
"Apalagi ada barang ekspor bahan baku yang mempunyai masa simpan terbatas. Untuk karet, proses produksi ban sangat memperhatikan mutu bahan baku yang digunakan. Apabila semakin lama tertahan, mutunya semakin menurun," kata Edy.