Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara, Brigjen Pol Toga H Panjaitan, mengungkapkan Sumut merupakan provinsi dengan angka penyalahgunaan terbesar di Indonesia.
Adapun jumlah pengguna narkoba di Sumut hingga setahun terakhir sebanyak 1,5 juta orang. Berdasarkan data kawasan rawan narkotika oleh BNN RI pada tahun 2022, terdapat 1.192 wilayah dengan bahaya dan waspada di Sumut.
Itu disampaikan Toga H Panjaitan dalam sambutannya pada Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) bertemakan "Kerja Cepat, Kerja Hebat, Berantas Narkoba di Indonesia" di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (27/06/2022).
Lebih lanjut dikatakan Toga, Tempat hiburan malam (THM) dan warung internet (Warnet) menjadi salah satu tempat yang kerap digunakan masyarakat untuk menggunakan narkoba.
Berdasarkan operasi jangkauan pencandu dan penyalahgunaan narkoba dilakukan BNNP Sumut pada 2021, Toga mengungkapkan bawa populasi pencandu narkoba seperti pengunjung tempat hiburan malam dan warnet cukup tinggi.
"Dari 54 kali kegiatan kami lakukan razia, terdapat 309 warga Sumatera Utara (positif narkoba)," sebut mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut itu.
Selain itu, Toga mengatakan aksi premanisme dan kejahatan jalanan. Para pelakunya, tidak terlepas dari pengguna narkoba dengan jenis sabu berdasarkan data Polrestabes Medan pada April 2022.
"Tahun 2022, Polrestabes Medan mengamankan 89 pencandu narkoba dari 120 orang juru parkir dan preman dilakukan di Medan dan dilakukan tes urine positif konsumsi Sabu," ujar Toga.
Ia menjelaskan pihaknya bersama Pemprov Sumut, Pemkab/Pemko serta TNI dan Polri bekerja sama melaksanakan Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Dengan angka pengguna narkoba di Sumut sangat tinggi di Indonesia. Toga mengharapkan pemerintah daerah juga berkontribusi memberikan fasilitas rehabilitasi gratis dengan menggunakan APBD disetiap daerah di Sumut ini.
"Kita terkendala soal rehabilitasi ada berbayar. Dari pemerintah gratis, minim anggarannya. Kita meminta kepada pemerintah daerah untuk memfasilitasi dan menganggarkan membantu pengobatan," jelas Toga.
Sementara itu, Pemprov Sumut menghibahkan sebesar Rp 2 miliar ke BNNP Sumut. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menyerahkan hibah itu secara simbolis kepada kepala BNNP Sumut Brigjen Toga Panjaitan pada peringatan HANI tersebut.
Gubernur Edy Rahmayadi berharap ke depan Sumut tidak lagi menjadi nomor satu dalam penyalahgunan narkoba. "Kita ingin Sumatera Utara tidak lagi menjadi peringkat pertama penyalahgunaan narkiba," kata Edy.
Dalam kesempatan itu, Edy mengajak seluruh pihak untuk bahu-membahu dalam menuntaskan persoalan narkoba Sumut. Menurutnya falam menurunkan prevelensi narkoba, tidak hanya mengandalkan penindakan dari aparat kepolisian, namun dengan upaya pencegahan juga menjadi kunci yang perannya dapat dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat.
"Mari kita sama-sama memberantas persoalan ini. Ini musuh bersama," ujarnya. Peringatan HANI 2022 dihadiri unsur Forkopimda Sumut dan kalangan ormas-ormas serta LSM pegiat anti anrkoba. Acara juga dirangkai dengan pemusnahan narkoba sebagai simbol komitmen untuk oemberantasan narkoba.