Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pemulihan ekonomi Sumatra Utara (Sumut) diperkirakan terus berlanjut. Ekonomi Sumut bakal tetap tumbuh lebih tinggi dari tahun 2021 dengan kisaran 3,5-4,3%. Namun untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi tahun ini, konflik geopolitik yang berkepanjangan dan mengganggu rantai pasok global serta perkembangan ekonomi global yang diwarnai peningkatan inflasi menjadi hal yang perlu diwaspadai.
"Meski memang kian pulihnya mobilitas dan membaiknya daya beli akan mendorong konsumsi masyarakat. Itu pasti akan berkontribusi pada pergerakan ekonomi Sumut. Tapi tetap harus waspada pada perkembangan ekonomi global dan peningkatan inflasi," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Ibrahim, Rabu (29/6/2022).
Ibrahim mengatakan, optimisme pertumbuhan ekonomi di tahun ini juga ditopang tetap tingginya harga komoditas utama dan berlanjutnya program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Perekonomian global memang terus diwarnai dengan meningkatnya inflasi di tengah pertumbuhan yang diperkirakan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya. Berlanjutnya ketegangan geopolitik yang disertai dengan pengenaan sanksi yang lebih luas, kebijakan zero Covid-19 di Cina, kemudian normalisasi kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, menahan perbaikan gangguan rantai pasokan dan berdampak pada peningkatan ketidakpastian global. Gangguan dari sisi suplai tersebut juga disertai dengan meluasnya kebijakan proteksionisme terutama pangan oleh berbagai negara, mendorong tingginya harga komoditas global yang berdampak pada peningkatan tekanan inflasi global.
Tapi peningkatan permintaan domestik di tengah tetap positifnya kinerja ekspor menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik yang diprakirakan tetap berada pada kisaran 4,5-5,3% pada 2022. Perkembangan tersebut tercermin dari berbagai indikator seperti mobilitas masyarakat dan hasil survei BI terkini yang menunjukkan berlanjutnya perbaikan permintaan domestik.
"Kinerja ekspor juga tetap kuat, di tengah risiko tertahannya permintaan akibat perlambatan perekonomian global. Di sisi lain, tekanan inflasi yang terus meningkat didorong oleh kenaikan harga energi dan pangan global, perlu terus diwaspadai," kata Ibrahim.
Sejalan dengan perkembangan nasional, pemulihan ekonomi Sumut juga menunjukkan perbaikan dan mengindikasikan perekonomian yang tetap tumbuh. Pulihnya ekonomi di Sumut tercermin pada meningkatnya mobilitas yang dapat mendorong konsumsi masyarakat. Perkembangan tersebut juga terkonfirmasi melalui peningkatan keyakinan konsumen dan indeks penjualan riil.
Hasil liaison BI terhadap pelaku usaha juga mengkonfirmasi akan adanya peningkatan permintaan domestik maupun ekspor. Kinerja penyaluran kredit dari perbankan juga terus mencatatkan pertumbuhan positif disertai dengan risiko kredit yang kian membaik. "Jadi perekonomian Sumut tahun 2022 diperkirakan tetap tumbuh lebih tinggi dari 2021 dengan kisaran 3,5-4,3%," kata Ibrahim.