Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Penerima Hoegeng Awards 2022 telah diumumkan. Brigjen Eko Rudi Sudarto menjadi polisi yang menerima penghargaan Hoegeng Awards 2022 kategori Polisi Inovatif.
Penganugerahan Hoegeng Awards 2022 ini digelar di The Tribrata Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (1/7/2022). Hadir di acara ini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Chairman of CT Corp Chairul Tanjung (CT).
Lalu, siapa sosok Brigjen Eko Rudi Sudarto?
Brigjen Eko Rudi Sudarto saat ini menjabat sebagai Wakapolda Papua. Ia merupakan polisi yang telah berupaya memenangkan hati dan pikiran warga Papua agar warga tidak tertarik dengan propaganda kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Brigjen Eko Rudi dikenal sebagai polisi yang berhasil menjalankan pemberdayaan sosial warga, bahkan di sarang KKB. Dia mengedepankan cara sosial-kemanusiaan, bukan dengan angkat senjata.
"Konsep soft approach 'to win heart and mind' bagi masyarakat Papua, khususnya di Pegunungan Tengah," ujar Eko dalam tulisannya, 'Humanis Polisi di Tanah Papua dalam Binmas Noken Polri'.
Kesaksian akan kiprah Brigjen Eko disampaikan oleh Jajang Yanuar kepada detikcom. Dia menjelaskan, Eko mempelopori Binmas (Pembinaan Masyarakat) Noken Papua sejak 2017.
Tugas Binmas Noken memang menjauhkan masyarakat dari rasa simpati terhadap KKB. Pendekatan soft approach diterapkan Brigjen Eko. Senjata tidak dia taruh di dada meski ada bahaya yang mengancam.
"Ini nggak mudah, karena untuk seseorang aparat keamanan masuk ke wilayah konflik dan dia senjatanya itu ditaruh di belakang, yang dikedepankan adalah hati, ini hal yang berat. Bisa saja dia ditembak mati di tempat, atau dibacok istilah katanya," kata Jajang Yanuar.
Brigjen Eko memberdayakan aspek sosial-ekonomi masyarakat Papua lewat cara pelatihan ternak. Utamanya, ternak babi. Agama Islam yang dianut Eko tak menghalanginya untuk memberdayakan masyarakat Papua dengan hewan yang memang biasa dipelihara di Papua itu.
Ternak yang dia pelopori di berbagai lokasi bervariasi. Ada satu kandang isi 10 ekor babi, ada pula di Timika satu kandang besar isi 100 ekor.
"Yang paling berkesan mungkin ternak babi. Karena Pak Eko sendiri agamanya Islam kan. Di sana soal upaya dia membantu masyarakat lewat ternak babi kemudian sama orang Papua disebut 'Haji Babi'. Itu jadi hal yang lucu, jadi jokes. Jadi 'Haji Babi' dia. Ha...ha," tutur Jajang.
Tak hanya ternak babi, Brigjen Eko juga memberi pelatihan ternak lebah madu Wamena. Semua itu dia jalankan. dtc