Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Labuan Bajo. Tidak lama setelah terjadi kapal tenggelam di Labuan Bajo yang menewaskan dua wisatawan, TNI AL menginspeksi tiga kapal pinisi yang sedang berlabuh di Pelabuhan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka mengecek kesiapan dan kelengkapan alat keselamatan kapal yang akan melakukan perjalanan wisata.
"Hasil 'sampling' tadi lengkap peralatannya, namun di luar sampling tadi masih terus dalam pantauan, mengingat jumlah kapal pinisi yang beroperasi cukup banyak," kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Labuan Bajo Letkol Laut (P) Roni di Labuan Bajo, Sabtu (2/7/2022) seperti dikutip dari Antara.
Pinisi adalah perahu layar tradisional yang umumnya dipakai dalam aktivitas melaut pada masyarakat Bugis-Makassar. Kini, kapal-kapal itu lumrah digunakan untuk mengangkut wisatawan yang pelesiran di Labuan Bajo.
Saat melakukan inspeksi, Roni menekankan agar nakhoda kapal, anak buah kapal, dan pemandu wisata untuk mengutamakan keselamatan wisatawan terlebih dahulu.
Apabila terjadi kendala di lapangan, dia meminta, awak kapal segera menghubungi instansi potensi SAR, yakni TNI AL Labuan Bajo, Basarnas, dan Polairud Labuan Bajo. Itu untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan di laut.
Ia juga meminta wisatawan yang ada di atas kapal untuk menegur kru kapal jika mereka tidak profesional dalam melakukan aktivitas pelayaran.
Dia menyebut kegiatan inspeksi seperti itu akan terus dilakukan hingga menyentuh para awak kapal. Roni pun berharap hasil dan temuan inspeksi dapat menjadi evaluasi bagi para pemangku kepentingan terkait.
"Perlunya tindakan tegas oleh kolaborasi baik TNI, Polri, Syahbandar, BPOLBF, serta Basarnas agar ke depan kecelakaan laut bagi para pengguna laut di Labuan Bajo tidak terulang lagi," kata Roni.
Ya, kapal wisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur tenggelam pada Selasa (28/6) pagi. Dua korban, yakni penumpang kapal ditemukan tewas. Sementara itu, 22 orang lainnya berhasil diselamatkan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Lalu Wahyu Efendi, menjelaskan kapal wisata itu tenggelam karena dihantam gelombang tinggi. Kapal yang tenggelam merupakan KLM Tiana Liveaboard, yang berangkat dari Labuan Bajo menuju Pulau Padar pada Selasa pagi sekitar pukul 05.30 Wita.(dtc)