Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat (Forkala) Medan memperingati HUT ke 432 Kota Medan dengan melepas puluhan burung merpati di Tugu Guru Patimpus, Jalan Gatot Subroto Medan, Sabtu (2/7/2022).
Menurut Ketua Forkala Kota Medan, Datoq Adil Freddy Haberham, ritual pelepasan burung merpati tersebut sebagai bentuk kebebasan dan kedamaian, yang diharapkan senantiasa terwujud di Kota Medan.
"Burung merpati adalah lambang kedamaian dan keharmonisan. Untuk itu, kami (Forkala) berharap Kota Medan menjadi kota yang berkah, menjadi lebih tentram dan higienis, dan pastinya Kota Medan menjadi lebih maju di bawah kepemimpinan Bobby Nasution," ungkap Datoq Adil.
Ia menambahkan, dari hasil keputusan Pemerintahan Kota Medan, Guru Patimpus sebagai pendiri Kota Medan ada di dalamnya.
"Untuk itu, hari ini kita menggelar acara pelepasan burung merpati ini di Tugu Guru Patimpus," sebutnya.
Dalam kesempatan itu, turut hadir pula Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan, Drs OK Zulfi MSi. Ia menuturkan, kegiatan tersebut merupakan satu bentuk harapan agar ke depannya Kota Medan menjadi lebih baik, sesuai dengan visi misi Wali Kota Medan, yakni Medan Berkah, Medan Kondusif dan Medan Kreatif.
"Dengan ulang tahun ke 432 Kota Medan ini, semakin ada tujuan yang dituju. Salah satu bentuknya yang sedang kita kaji sekarang ini, adalah revitalisasi kota-kota tua yang ada di Kota Medan. Tentunya kita berharap, dengan adanya kolaborasi antara Pemko Medan dengan seluruh tokoh adat dan seluruh masyarakat di Kota Medan," jelasnya.
Sementara, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan Drs H Ilyas Halim MPd, yang juga terlihat hadir dalam kegiatan tersebut, mengucapkan terima kasih kepada Forkala karena telah menginisiasi kegiatan melepaskan puluhan burung merpati di Tugu Guru Patimpus.
"Tentunya harapan kita, Kota Medan menjadi kota yang harmoni dan toleran," imbuh Ilyas.
Seperti diketahui, Forkala Kota Medan berisikan tokoh-tokoh adat dari berbagai etnis di ibukota Sumatera utara ini, masing-masing: Datoq Adil Haberham mewakili etnis Melayu, Pdt Sadakata Ginting (Karo), Lister Berutu (Pakpak), Syahrin Husin Lubis (Mandailing), Prof Ahmad Laut Hasibuan (Padanglawas), Ir Indra Oloan Nainggolan MSi (Batak Toba), Drs Martinus Lase MAP (Nias).
Kemudian, Dr Abdul Rajab Pasaribu MM (Sibolga), H Benny Soebardjo SH (Jawa), Dr dr Delyuzar (Minangkabau), Darsen Song (Tionghoa), H Marwan Bugis (Bugis), Iskandar (Banjar), Matha Riswan (Tamil), Ince Wea (Papua), H Rolly Piay (Minahasa), Awin Harahap (Angkola), Prof I Wayan Dirhayasa (Bali), Fitri Noya (Maluku), Prof Dr Hasyim Purba (Simalungun), Farid Bashel (Arab), H T Bustami Usman (Aceh), DR Irwansyah (Betawi), Jejen Kusmawan (Sunda) dan perwakilan dari Forum Komunikasi Umat Beragama.