Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Sumatera Utara, Nawal Lubis, mengatakan Provinsi Sumut menjadi tuan rumah Peringatan Hari Kanker Sedunia Tingkat Nasional 2023.
Nawal Lubis yang juga Ketua TP PKK Sumut itu mengatakan Sumut bersyukur karena dipercaya YKI Pusat menggelar hajatan yang akan berlangsung pada 4 Februari 2023 mendatang itu.
"Karena kinerja yang baik, YKI Sumatera Utara mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah pelaksanaan Hari Kanker Sedunia tingkat nasional, 4 Februari 2023,” ujar Nawal.
Itu diungkapkan Nawal saat membuka Rapat Koordinasi YKI se-Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Selasa (12/07/2022).
Selama ini, kata Nawal, berbagai bentuk kegiatan untuk penanggulangan kanker dilakukan YKI Sumut, di antaranya sosialisasi dan edukasi mengenai kanker di masyarakat, penelitian tentang kanker di Sumut, dan deteksi dini di masyarakat.
Kemudian bersinergi dengan seluruh pihak termasuk masyarakat, rutin mengunjungi pasien kanker, hingga meluncurkan ambulans. YKI Sumut bahkan menyediakan nomor telepon untuk pelayanan informasi mengenai kanker yang bisa dihubungi 24 jam.
Nawal juga akan meresmikan Rumah Singgah YKI pada 21 Juli 2022. "Kami juga akan meresmikan Rumah Singgah YKI, rumah ini sangat penting, banyak sekali pasien dan keluarganya yang tidak sanggup di hotel, kami siapkan," kata Nawal.
Ia menambahkan masalah utama penaggulangan kanker salah satunya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker dan kesadaran masyarakat untuk melakukan perilaku hidup sehat.
"Akibatnya sebagian besar kanker ditemukan pada stadium lanjut dan sulit ditanggulangi, sehingga memberikan beban yang besar bagi pasien kanker dan keluarganya," kata Nawal.
Sekretaris YKI Sumut Siti Zahara menambahkan, banyak penderita kanker yang malah berobat ke pengobatan alternatif. Sehingga kondisi kankernya semakin parah. Ia meminta YKI kabupaten/kota terus aktif mengedukasi dan menyosialisasikan mengenai kanker kepada masyarakat.
"Kita juga tidak hanya menunggu pasien itu datang, kalau bisa kita yang menemukan penderita kanker, selain itu juga dibantu masyarakat yang tidak mempunyai identitas sehingga pemerintah bisa memberikan bantuan kepada mereka," kata Zahara.