Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Perusahaan pembuat mainan terbesar di dunia, LEGO memutuskan berhenti beroperasi di Rusia. Hal itu dikarenakan kondisi yang tidak kondusif di negara itu usai invasi ke Ukraina.
LEGO resmi mengakhiri kemitraannya dengan waralaba Rusia, Inventive Retail Group yang menjalankan 81 toko atas nama LEGO. Hal itu menyebabkan seluruh karyawan dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Perusahaan telah memotong sebagian besar tim yang berbasis di Moskow dan telah menyediakan 70 karyawan dengan paket keuangan untuk mendukung mereka mereka mencari peluang baru," kata Juru Bicara Lego dikutip dari BBC, Rabu (13/7/2022).
Untuk diketahui, LEGO merupakan salah satu dari segelintir merek Barat (Denmark) yang tetap bertahan di Rusia setelah perusahaan besar lainnya sudah 'minggat' lebih dulu imbas serangan Kremlin di Ukraina yang diluncurkan pada 24 Februari.
Berbeda dengan sejumlah perusahaan yang mengecam Rusia, Lego memutuskan untuk tidak langsung mengomentari tindakan negara tersebut. Pada Maret, Lego mengatakan "Pikiran kami bersama semua anak dan keluarga yang menderita akibat perang di Ukraina."
Sebenarnya LEGO sudah berhenti mengirimkan produk ke Rusia pada Maret lalu, tetapi toko-tokonya tetap buka karena sebagian besar pengecer saingan menarik diri.
"Kami mengkonfirmasi penghentian kontrak dengan Lego. Perusahaan kami akan melanjutkan kerja sebagai pakar di kategori mainan pendidikan," kata Inventive Retail Group.(dtf)