Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga TBS sawit di Sumatra Utara (Sumut) terus membuat petani kecewa karena semakin jauh dari level Rp3.000-an/kg. Bahkan, pekan ini sudah ada lima daerah penghasil sawit di Sumut yang mendapatkan harga di bawah Rp1.000/kg. Padahal pekan lalu hanya dua yakni Langkat dan Deliserdang.
Data Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), harga patokan tertinggi TBS di daerah penghasil sawit di Sumut pekan ini turun ke Rp1.306/kg dari pekan lalu Rp1.380/kg. Untuk harga terendahnya berada di angka Rp800/kg.
Secara rinci, harga TBS di 15 daerah penghasil sawit di Sumut pekan ini yakni:
1. Langkat Rp809/kg
2. Deli Serdang Rp900/kg
3. Serdang Bedagai Rp1.100/kg
4. Simalungun Rp1.100/kg
5. Batubara Rp900/kg
6. Asahan Rp1.000/kg
7. Labuhanbatu Utara Rp1.000/kg
8. Labuhan Batu Rp1.050/kg
9. Labuhanbatu Selatan Rp1.040/kg
10. Padanglawas Utara Rp1.010/kg
11. Padanglawas Selatan Rp1.305/kg
12. Tapanuli Selatan Rp1.040/kg
13. Tapanuli Tengah Rp1.035/kg
14. Mandailing Natal Rp900/kg
15. Pakpak Bharat Rp850/kg
Sementara itu, untuk harga rata-rata TBS di daerah penghasil sawit di Sumut pekan ini berkisar Rp800 hingga Rp1.305/kg dari Rp760 hingga Rp1.380/kg di pekan lalu.
Menurut Ketua DPW Apkasindo Sumut, Gus Dalhari Harahap, harga TBS yang didapatkan petani pekan ini memang sangat mengecewakan. "Apalagi sudah ada lima daerah yang mendapatkan harga di bawah Rp1.000/kg. Jika kondisinya belum ada perubahan di pekan depan, harganya bisa merata di bawah Rp1.000/kg nantinya," katanya, Rabu (14/7/2022).
Gus mengatakan, memang perlu pengawasan terkait tata niaga sawit rakyat agar harganya bisa sedikit bersahabat bagi kantong petani. Karena jika dibiarkan terus seperti ini dan harganya semakin jatuh, petani tidak bisa lagi menutupi biaya produksi dan lainnya.
"Lalu apa mungkin petani tidak membawa uang hasil panen ke rumah? Ini sangat sulit tentunya. Itu sebabnya pengawasan sangat urgent saat ini. Karena pemerintah sudah menetapkan pembelian oleh PKS Rp1.600/kg. Kami (petani-red) berharap itu terealisasi di lapangan," kata Gus.