Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) telah menyalurkan pembiayaan ke 70.000 pengusaha mikro perempuan yang tersebar di 2.000 desa di Sumatra Utara (Sumut). Di paruh pertama 2022, Amartha mencatatkan penyaluran modal ke wilayah Sumut sudah tumbuh 3x lipat yakni Rp160 miliar. Padahal di periode yang sama tahun lalu hanya Rp 57 miliar.
Untuk litas pinjaman di Sumut, juga menunjukkan tren yang terus membaik dengan angka repayment rate mencapai 100% selama dua tahun berturut-turut.
"Wilayah Sumut merupakan salah satu provinsi dengan kinerja terbaik di seluruh wilayah operasional Amartha," kata Chief Financial Officer Amartha, Ramdhan Anggakaradibrata, pada Media Gathering - Kolaborasi Amartha dan Bank Sumut, di Four Points Hotel by Sheraton, Medan, Rabu (20/7/2022).
Ramdhan mengatakan, sebagai perusahaan microfinance marketplace, Amartha berfokus pada pemberdayaan perempuan lewat akses keuangan inklusif. Berbagai teknologi, Amartha pun menjembatani para pendana di perkotaan dengan perempuan pengusaha mikro di pedesaan melalui akses permodalan. Amartha berfokus pada segmen di lapisan piramida terbawah yang belum terlayani oleh perbankan. "Dengan mengaplikasikan grameen model, Amartha menerapkan sistem tanggung renteng untuk meminimalisir risiko," katanya.
Amartha menerapkan sistem bagi hasil mencapai 15% flat per tahun, dimana pembayaran bagi hasil dilakukan secara mingguan. Pendana, kata Ramdhan, dapat memperoleh pendapatan pasif mingguan dengan mendanai di Amartha.
Menurut Ramdhan, untuk memperoleh repayment rate 100%, Amartha menggunakan machine learning dalam menentukan credit scoring yang akurat. Penggunaan machine learning dapat meminimalisir risiko gagal bayar sekaligus memastikan setiap mitra Amartha tidak mengalami kelebihan utang.
"Amartha sangat mengutamakan penciptaan dampak yang terukur. Setiap tahunnya, Amartha menerbitkan laporan SAR mengenai dampak yang diciptakan Amartha dan kami pun menerapkan prinsip ethnical lending dalam menjalankan bisnis," kata Ramdhan.