Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (kode emiten PGLI) mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 14,488 miliar pada tahun 2021. Pendapatan ini naik 8,57% dibandingkan perolehan pendapatan tahun 2020 yang mencapai Rp 13,345 miliar. Sementara laba bersih tahun berjalan mencapai Rp 9,402 miliar. Laba ini tumbuh 281,37% dibandingkan tahun lalu yang rugi Rp 5,184 miliar.
Direktur PGLI, Linda Sari, mengatakan, total pendapatan pada tahun 2021 bersumber dari bisnis hotel dan bakehouse. Total pendapatan yang diperoleh dari hotel sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 5,575 miliar dan bakehouse Rp 8,924 miliar. "Realisasi ini naik dibandingkan tahun 2020 dimana pendapatan dari hotel Rp 4,976 miliar dan bakehouse Rp 8,368 miliar," katanya, pada Public Expose, yang digelar di Hotel Traveller Suites, Senin (25/7/2022).
Pada Public Expose tersebut, Linda Sari didampingi Presiden Komisaris PT PGLI, Nelson Sihotang; Komisaris, Tambak Onggo; Direktur, Hendry Wigin dan hadir secara virtual Presiden Direktur, Nicholas S Hutapea dan Wakil Presiden Direktur, Animan Hutapea.
Linda Sari mengatakan, 2020 masa yang sulit bagi perseroan karena Covid-19. Namun lini bisnis hotel telah melakukan beberapa langkah dan berbagai terobosan sedang digarap untuk menaikkan kembali pendapatan dari bisnis hotel. Manajemen tetap berupaya meningkatkan kinerja dari usaha hotel dengan melakukan berbagai terobosan pemasaran, pelayanan dan mengembangkan menu-menu restoran.
"Apalagi saat ini pandemi sudah mulai landai. Jadi kami mulai bergerak memikirkan pengembangan. Ada pergantian lift dan renovasi kamar. Juga mengembangkan food seperti yang kemarin sudah mendapatkan customer untuk berbuka puasa di hotel. Okupansi juga sudah mulai naik. Di hari biasa, okupansinya berkisar 50-60% dan di week-end bisa 80-90%," katanya.
Linda Sari mengatakan, memang perseroan sangat mengandalkan dari anak perusahaan setelah adanya pandemi. Karena semaksimal apa pun hotel tidak akan bisa meningkatkan pendapatan secara maksimal. "Makanya perseroan memikirkan melalui anak perusahaan," katanya.
Pendapatan yang lebih besar dari bakehouse yang diperoleh PGLI tidak terlepas dari ekspansi yang dilakukan termasuk merambah ke pasar Jakarta. Di Jakarta, bakehouse sudah ada di 9 lokasi. Jadi kini ada total 18 ditambah yang ada di Medan di 9 lokasi juga.
"Bakehouse memang terus berinovasi karena ini menjadi sumber pendapatan perseroan. Karena sebelumnya masih ada restoran yang menjadi sumber pendapatan. Namun restoran sudah tutup karena mal kosong dan sepi selama pandemi," kata Linda Sari.
Ditanya dengan peluang bakehouse yang kini sudah ada di 18 lokasi, menurut Presiden Direktur, Nicholas S Hutapea, ada kemungkinan untuk ekspansi lebih luas. "Meski untuk saat ini masih fokus di Jakarta. Karena kan kita bawa brand daerah ke ibukota. Biasanya, brand ibukota yang datang ke daerah. Tapi melihat potensi disini dan juga market yang belum banyak pemainnya, maka masih ada PR untuk mengenalkan brand ini ke customer di Jakarta. Namun memang untuk ekspansi lebih luas ke kota-kota lain sudah masuk dalam agenda kita," katanya.
Dia menambahkan, ada juga terobosan yang sedang digarap yakni membuat beberapa virtual brand. Meski memang harus fokus dulu ke cake. Namun lini bisnis lain tentu bakal digarap untuk menambah pendapatan perseroan.