Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Sumatera Utara, Bambang Pardede, memaparkan progres pengerjaan proyek jalan dan jembatan Rp 2,7 triliun.
"Pekerjaan terus berjalan. Progres yang kita lakukan saat ini adalah pekerjaan awal yakni pekerjaan fungsional jalan," ujar Bambang Pardede bersama pihak PT Waskita Karya (Persero) di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Selasa (26/07/2022).
Pekerjaan fungsional jalan tersebut, jelas Bambang yang juga didampingi didampingi Plt Kadis Kominfo Sumut, Kaiman Turnip, diwakili Kabid Harvina Zuhra, adalah perataan permukaan dan perkerasan jalan, perapian bahu jalan (land clearing), dan penggalian saluran drainase.
"Seperti kondisi eksisting jalan kita sekarang, tidak hanya tumbuh vegetasi, tetapi sampai tumbuh pohon. Jadi kita lakukan pekerjaan awal dulu barulah diaspal," ujar Bambang Pardede.
Lebih lanjut Bambang Pardede mengatakan, proyek jalan sepanjang 450 km tersebut, dikerjakan dengan metode design & build (rancang bangun) terintegrasi dan secara multiyears. Sumber dananya dari APBD Sumut.
Pada tahun 2022 ini, kata Bambang yang juga didampingi KPA Proyek Rp 2,7 triliun, Marlindo Harahap, sekitar 148,5 km atau 33% dari total panjang pekerjaan jalan 450 km, ditargetkan telah selesai. Estimasi biayanya Rp 900 miliar.
Ia mengatakan 33% panjang jalan itu terdiri atas 53 ruas, di antaranya Jalan Jurusan Sp Tongkoh (Tahura)-Sp. Sinaman di Karo 5 km dan Jalan Alternatif Medan-Brastagi dari Kutalimbaru 12,67 km.
Kemudian Ruas Jalan Batas Pematang Siantar-Pematang Raya, Ruas Batas Pematang Siantar-Tanah Jawa, Ruas Tanah Jawa-Batas Asahan, Jalan PLTA Sidikalang dan Ruas Gunung Tua-Binanga Padang Lawas.
Persisnya untuk pengaspalan tahun ini, kata Bambang, akan dimulai pada minggu keempat bulan Agustus. "Bahkan ya ada beberapa ruas sudah bisa selesai di akhir Agustus ini," jelas Bambang.
Namun secara keseluruhan, proyek jalan 450 km itu sudah harus rampung pada Juli 2022 atau paling lama September 2023. Hal itu sesuai arahan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
Sebagaimana diketahui, proyek Rp 2,7 triliun adalah Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi di Sumatera Utara untuk Kepentingan Strategis Daerah Provinsi Sumut, dilaksanakan secara multiyears (2022-2024).
PT Waskita Karya memenangkan pekerjaan itu dengan nilai kontrak Rp 2,624 triliun, yakni meliputi pekerjaan jalan 450 km, pekerjaan jembatan 20 unit dan 71 km drainase.
Adapun Waskita Karya selaku kontraktor utama, bekerjasama (Kso) dengan PT SMJ dan PT Utama. Kemudian Konsultan Manajemen Konstruksi adalah PT Citra Diecona Kso PT Perentjana Tjaja.
Tak hanya itu, baik untuk pekerjaan konstruksi dan manajemen konstruksi, tambah Bambang, juga melibatkan penyedia jasa lokal (kontraktor, konsultan, pengusaha meterial, pemilik AMP dan juga penduduk setempat (padat karya).
Ditambahkannya lagi, proyek infrastruktur prioritas Sumut yang digagasi Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, nantinya akan menopang pendapatan masyarakat untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi.