Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Gempa dengan magnitudo (M) 7,1 mengguncang Filipina. Sebanyak 4 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat gempa ini.
Berdasarkan informasi dari USGS Earthquakes, Kamis (27/7/2022), gempa mengguncang pada pukul 07.43 waktu setempat. Titik gempa berada di 11 km Dolores, Filipina. Kedalaman gempa dilaporkan 10 km.
Berikut fakta dan dampak gempa di Filipina:
1. Sistem Kereta di Manila Sempat Dihentikan
Dilansir Reuters, gempa M 7,1 ini dirasakan kuat di ibu kota Manila. Kementerian Transportasi Filipina menyatakan sistem kereta api metro Manila harus dihentikan sementara pada jam-jam sibuk pagi hari usai gempa mengguncang.
Gedung Senat Filipina yang ada di Manila juga dievakuasi akibat gempa.
2. Kerusakan Terjadi di Provinsi Abra
Di Provinsi Abra, orang-orang yang ada di dalam sebuah rumah sakit setempat harus dievakuasi setelah gedung rumah sakit kolaps sebagian. Gempa susulan juga sempat dirasakan warga.
"Kami masih mengalami gempa susulan. Kami telah menerima laporan kerusakan pada rumah-rumah. Tapi sejauh ini belum ada korban jiwa," tutur Wali Kota Langangilang, Rovelyn Villamor.
"Kami tidak memiliki pasokan listrik karena itu terputus secara otomatis karena bahaya," ucapnya kepada radio lokal DZRH.
Kantor informasi publik Provinsi Abra memposting sejumlah foto via Facebook yang menunjukkan beberapa gedung rusak parah, dengan dindingnya mengalami retakan besar.
3. Cerita WNI terkait Detik-detik Gempa
WNI bernama Ireng itu berada di Muntinlupa, kota di Metro Manila menceritakan detik-detik gempa kuat tersebut. Lokasinya kira-kira 72 km dari pusat gempa yaitu 11 km sebelah timur-tenggara kota Dolores. Pusat gempa disebut berada di kedalaman 10 km.
Pada saat gempa mengguncang Filipina pukul 07.43, Ireng saat itu sedang berada di lantai 17 gedung perkantoran.
"Gempa terasa cukup lama, sekitar 1 menit lebih. Semua turun dari lantai 17. Untungnya semua masih aman," kata Ireng saat dihubungi.
Berdasarkan cerita dari warga lokal, gempa kali ini termasuk tak biasa dan cukup lama dirasakan. Warga yang ramai-ramai keluar dari gedung lalu mencari lokasi lapang yang lebih aman.
Mereka bertahan cukup lama di luar ruangan sambil menunggu kepastian keamanan untuk kembali ke gedung perkantoran. Warga mulai kembali masuk ke gedung sekitar pukul 10.00 waktu setempat.
"Sudah normal lagi aktivitas sekarang," ucapnya.
4. Analisis BMKG
BMKG pun melakukan analisis terkait gempa kuat yang mengguncang Filipina ini. Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono awalnya menjelaskan perbedaan gempa menurut BMKG dan lembaga seismologi Filipina. Episenter gempa ini ada di daratan Pulau Luzon.
"Menurut BMKG gempa ini memiliki magnitudo 6,9, sedangkan menurut Philippine Institute of Vulcanology and Seismology (PHIVOLCS) gempa ini memiliki magnitudo 7,0. Episenter gempa terletak di daratan Pulau Luzon pada koordinat 17,63° Lintang Utara - 120,74° Bujur Timur dengan kedalaman hiposenter 17 km," kata Daryono, Kamis (27/7).
Gempa dangkal ini diduga akibat dari aktivitas sesar aktif. Daryono memperkirakan gempa ini akan dibarengi dengan gempa susulan.
"Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang diduga akibat aktivitas patahan atau sesar aktif dan diperkirakan akan diikuti oleh banyak aktivitas gempa susulan," ungkapnya.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sumber kombinasi pergerakan geser dan naik (oblique thrust fault)," lanjutnya.
Daryono menambahkan bahwa gempa kuat di Filipina ini berdampak merusak. Dampak gempa di beberapa kawasan dekat pusat gempa dilaporkan mendekati skala intensitas VIII MMI sehingga berdampak sangat merusak.
Sementara itu, guncangan dengan Intensitas VII mencakup wilayah Bucloc, Manabo, Abra sedangkan dampak dengan intensitas VI MMI mencakup wilayah Vigan City, Sinait, Bantai, San Esteban, Ilocos Sur, Laoac, Pangasinan dan Baguio City. Di daerah-daerah tersebut di atas dilaporkan banyak terjadi kerusakan bangunan.
Gempa ini juga dirasakan hingga Ibukota Filipina, Manila yang jaraknya sekitar 330 km. Dampaknya juga berupa longsoran.
"Dampak ikutan gempa (collateral hazard), seperti longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rockfall), banyak terjadi di berbagai lokasi perbukitan di Pulau Luzon," katanya.
Menurut catatannya, Pulau Luzon Filipina yang menjadi pusat gempa kuat merupakan daerah rawan gempa. Catatan sejarah gempa kuat dan merusak sudah terjadi beberapa kali seperti yang terjadi pada: 30 November 1645 Mag. 7,5 korban 600 orang tewas, 20 Juli 1880 Mag. 7,6 korban tewas banyak, 16 Juli 1990 Mag. 7,7 korban 1.621 orang tewas, dan 22 April 2019 Mag. 6,1 korban 18 orang tewas.
5. 4 Orang Tewas-60 Terluka
Sebanyak 4 orang tewas dalam insiden ini. Menteri Dalam Negeri Filipina Benjamin Abalos mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, dua orang tewas di provinsi Benguet, satu di provinsi Abra dan satu lagi di provinsi lainnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Abra Joy Bernos mengatakan, di antara korban tewas adalah seorang pria berusia 25 tahun yang tewas tertimpa puing-puing bangunan yang ambruk.
"Meskipun adanya laporan menyedihkan tentang kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi, kami menjamin tanggapan cepat terhadap mereka yang membutuhkan dan terkena dampak bencana ini," kata Presiden Ferdinand Marcos Jr di Facebook.
"Kami masih mengalami gempa susulan. Kami telah menerima laporan kerusakan rumah. Tapi sejauh ini tidak ada korban jiwa," kata Wali Kota Rovelyn Villamor di kota Lagangilang di provinsi Abra kepada stasiun radio DZRH. dtc