Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Tekad Golkar sudah bulat bakal mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres 2024. Namun sejauh ini hal itu masih mendapat respons berbeda dari parpol-parpol di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan menekankan usungan capres KIB akan diputuskan secara musyawarah.
Politikus Golkar Nusron Wahid mengatakan sampai saat ini pihaknya masih terus memperjuangkan Airlangga bisa maju nyapres sesuai kesepakatan partai pada 2019.
"Kalau kami dari Partai Golkar, karena sudah keputusan Munas bahwa kami mengusung ketum kami menjadi capres, seoptimal mungkin akan kami perjuangkan," kata Nusron di acara Lingkar Diskusi Indonesia bertajuk 'Mengukur Peluang 3 Figur Poros Utama di Pilpres 2024', Rabu (3/8/2022).
Nusron mengatakan Golkar terus mengusahakan agar Airlangga bisa diterima koalisi dan publik. Sebabnya, kata dia, Golkar membutuhkan parpol lain agar memenuhi ambang batas pencapresan atau presidential threshold sebesar 20%.
"Tetapi kami sadar, kami tidak mempunyai golden ticket seperti PDIP. Kalau PDIP, misalnya, bim salambim Bu Mega putuskan apa pun bisa, karena memang sudah 20% (PT)," kata anggota Komisi VI DPR itu.
"Kami tidak bisa, kami harus menawarkan kepada publik, kepada partai-partai koalisi untuk bisa menerima capres dari kami yaitu Pak Airlangga," imbuhnya.
Di sisi lain, Nusron menyadari parpol-parpol di KIB memiliki otoritas sendiri terkait strategi dukungan capres. Dengan demikian, lanjutnya, Golkar perlu mencari trik agar anggota-anggota koalisi bersedia menerima Airlangga sebagai capres dari KIB.
"Tetapi kami pada satu sisi sadar bahwa mereka juga mempunyai otoritas sendiri. PAN punya otiritas sendiri, PPP punya otoritas sendiri. Karena masing-masing punya otoritas, maka mau tidak mau kami harus punya trik-trik khusus bagaimana cara supaya anggota koalisi kami itu mau dan bersedia menerima ketum kami jadi capres," ujarnya.
Terkait trik itu, Nusron enggan membeberkan. Menurutnya, hal itu merupakan rahasia dapur parpol.
"Nah triknya apa dan bagaimana? Kami tidak bisa kasih tahu karena menyangkut rahasia internal dan dapur," sambungnya. dtc